28.

2.3K 260 45
                                    

📌 19 Maret 2020

Happy Reading

~

Lily menatap Denira yang kini berbincang dengan Brian. Kepalanya sibuk menyimpan berbagai macam pertanyaan.

Bagaimana bisa, kekasih Kevin ini adalah sepupu Brian?

Ia sedang tidak dipermainkan dengan takdir kan? Yang dimana satu sama lain saling berkaitan?

Denira yang merasa diperhatikan oleh Lily tiba-tiba saja menoleh ke arah Lily.

Membuat Lily tersentak kaget lalu dengan cepat membuang pandangan ke arah lain. Jujur saja, ia masih sedikit takut karena kejadian pertama kali mereka bertemu.

"Dia yang mau lo titipin gue?" tanya Denira sambil menunjuk Lily.

Lily yang merasa terpanggil meski tak disebutkan namanya menoleh sedikit. Mencoba untuk melirik kecil Denira.

"Hmm," balas Brian.

Lily menundukkan kepala ketika Denira sibuk memperhatikannya dengan teliti sembari mengangguk-anggukkan kepalanya kecil.

"Lo bukannya kemarin bareng Abigail ya?" tanya Denira dengan wajah ramah.

"Eh!"

"Kok eh? Lo yang kemarin sama Abigail kan?" tanya Denira sambil terkekeh kecil.

"Iya," jawab Lily gugup.

"Santai aja kali. Grogi amat ngomong sama gue, haha," ujar Denira sambil tersenyum.

"Takut," cicit Lily tanpa suara ke arah Brian.

"Shit! Gue tau emang si guna-guna ini nyeremin, haha," balas Brian diakhiri tawa.

"Heh, sepupu kurang ajar! Lo panggil gue guna-guna sekali lagi, gue aduin emak lo di Jakarta kalo lo sempet bolos kuliah di Amrik!" ancam Denira.

Brian berdecak sebal, di bahkan sudah bukan bolos lagi di sana. Melihat kejadian di depannya, Lily tersenyum kecil. Ia seperti merasa salah sangka pada Denira.

Ia pikir, perempuan ini sungguh menyebalkan dan manja pada Kevin sampai-sampai Kevin begitu terlihat membenci Denira waktu itu.

Lily mengangkat kedua alis ketika hp nya mendapat panggilan masuk dari seseorang.

Tangannya meraih hp yang berada di atas meja, kemudian helaan napas terdengar jelas dari bibirnya bersamaan dengan bunyi hp yang diletakkan di atas meja.

Membuat Denira dan Brian saling berpandangan.

"Nggak diangkat?" tanya Denira sambil menatap Lily bingung.

Lily hanya menggelengkan kepalanya kecil. Ia tidak mau membuat masalah lagi dengan mengangkat panggilan itu.

"Abigail loh, Ly," ujar Denira.

Kepala Lily tetap menggeleng. Suasana mendadak hening setelah panggilan dari Mitzi sama sekali tak diangkat.

"Pulang ke kamar lo sana. Biar Lily tidur disini."

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang