20.

3K 272 58
                                        

📌 5 Januari 2020

Happy Reading

~

Lily menatap lampu jalanan. Kedua tangannya dengan nyaman berada di kedua saku jaket. Sesekali ia menatap flatshoes putihnya.

"Hey."

Lily menaikkan kedua alis. Kemudian menoleh ke arah Brian di sebelah kirinya, "Kenapa?" tanya Lily.

Brian menggelengkan kepalanya kecil, kemudian tersenyum kecil sambil menoleh ke arah Lily.

Membuat Lily sedikit terkejut kemudian memundurkan sedikit tubuhnya.

Ia kembali menatap ke depan dengan gugup. Suasananya di antara keduanya benar-benar hening.

"Lo, besok nonton konser gue kan?" tanya Brian mencoba memecahkan keheningan.

Lily menjilat bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Brian.

"Iya, kan tadi udah Lily ambil tiketnya," ujar Lily.

"Emm ya," balas Brian gugup.

Tiba-tiba Lily tertawa canggung.

"Kenapa jadi akward gini sih? Haha," tanya Lily sambil mengedarkan pandangan.

"Haha, mungkin karna jalannya sepi," jawab Brian seadaanya.

"Apa hubungannya," ujar Lily sambil tertawa kecil.

Mendengar tawa Lily, Brian ikut memasang senyum.

"Kok, ngajak Lily balik bareng?" tanya Lily tiba-tiba.

"Emm, searah kali," ujar Brian sambil tersenyum kecil.

Lily hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar jawaban Brian.

"Lo sama cowok lo gimana?" tanya Brian.

Lily mengangkat satu alisnya, "Cowok yang mana?"

"Cowok yang, maksud gue temen lo, yang waktu itu," ujar Brian.

"Yang?"

"Narik waktu di bandara?" tanya Brian.

Lily terdiam sejenak. Ia menundukkan kepala ke bawah. Rasanya ia tak ingin menjawab pertanyaan Brian.

Tapi ia takut Brian akan berpikiran macam-macam tentang ia dan Kevin. Maksudnya, berpikir bahwa ia dan Kevin memiliki hubungan.

"Kevin?" tanya Lily.

Brian hanya menganggukkan kepalanya pelan. Membuat Lily menarik napas dalam-dalam.

"Nggak gimana-gimana kok. Baik-baik aja," ujar Lily.

"Masih temenan?"

"Ya masih lah, haha, aneh banget sih lo nanyanya," ujar Lily, "Eh, udah sampe. Makasih ya udah di ajak bareng."

"Yoi," balas Brian sambil berbalik arah.

Lily mengernyitkan dahinya melihat Brian yang membalikkan arah.

"Brian!" seru Lily.

Brian menoleh ke arah Lily, kemudian mengangkat kedua alisnya.

"Mau kemana?" tanya Lily sambil mengeratkan jaketnya.

"Balik lah, emang kemana lagi?" tanya Brian sambil tersenyum, "duluan ya," pamit Brian.

"Balik?" lirih Lily sambil menatap Brian yang berlalu menjauh.

Hatinya perlahan berdesir dan menghangat. Jadi. Sejak tadi Brian memang niat mengantar ia pulang ya?

* * *

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang