Hujan deras mengguyur kota Seoul malam itu.
Seorang lelaki berusia sekitar 17 tahun tengah berjalan dengan pandangan kosong di jembatan sungai Han.
DUAARRR!!!
Terdengar suara petir yang begitu kencang. Tapi lelaki tetap tak bergeming dan kembali melanjutkan langkahnya.
Tak lama, hujan turun.
Yang mulanya hanya gerimis kecil, lama lama semakin deras. Membuat setelan hitam lelaki itu tampak basah.
Langkahnya terhenti, ketika melihat seorang anak kecil berdiri diatas pembatas jembatan sambil menatap sungai Han dibawah sana.
Anak itu masih muda. Sekitar 7 tahun. 10 tahun lebih muda dari pada lelaki itu sendiri.
Lelaki itu mendekat, menatap anak kecil yang ada dihadapannya ini dengan tatapan datar.
"Apa yang kau lakukan?"
Anak kecil itu menoleh. Matanya tampak berkaca kaca dan wajahnya kusut seperti habis menangis.
"A—aku mau mati..." Jawab anak itu lirih.
Lelaki itu terkekeh pelan melihat anak kecil yang berada dihadapannya ini.
"Kenapa kau mau mati?"
"O—orang tuaku... A—akan bercerai..."
"Kapan mereka akan bercerai?"
"Besok pagi mereka akan melakukan sidang perceraian..."
Kekehan lelaki itu terhenti mendengar jawaban yang dia dengar. Lalu dia lantas menatap anak kecil itu serius.
"Jadi karena ini kau mau mati?"
"Iya..."
"Berapa usiamu?"
"7 tahun..."
Tawa pelan kembali terdengar, membuat anak kecil itu menatap bingung pada lelaki yang ada dihadapannya.
"Kau lihat aku."
"Kau tahu aku darimana?"
Anak kecil itu menggeleng. Dia tidak tahu.
"Aku baru saja kabur dari pemakaman kedua orangtuaku."
Ucapan lelaki itu membuatnya terdiam seketika. Benar, lelaki itu mengenakan setelan hitam dengan pita putih melingkar di lengannya.
"Aku juga mungkin akan bunuh diri sebentar lagi." Sambung lelaki itu.
"Tapi lihatlah dirimu."
"Kau bahkan masih berimu 7 tahun. Kau masih anak bodoh yang belum tahu betapa kerasnya kehidupan hanya karena orang tuamu akan bercerai."
"Yakk, jika besok orang tuamu akan bercerai, lalu kenapa kau ada disini?"
"Maksudnya?" Tanya anak kecil itu bingung.
"Orang tuamu akan bercerai besok pagi. Bukan sekarang, jadi kenapa kau tidak membuat mereka batal bercerai saja malam ini?"
"Kau masih punya waktu semalam untuk menyelamatkan orangtuamu dari perceraian, bukan?"
Tampak anak kecil itu terdiam.
"Kau mau orang tuamu kabur dari pemakamanmu sepertiku?"
"Ta—tapi kenapa kau kabur dari pemakaman orang tuamu?" Tanya anak kecil itu.
"Tidak ada yang tahan melihat mayat orang yang dia sayangi terbujur kaku di depan matanya sendiri, bukan?"
__________
Tebak, itu siapa dengan siapa? 😌
Ayo semangat belajar nya sahabat😗
Jangan bolos bersama seperti author kalian tercinta ini😌
Voment juseyo 😘
Lop u all 💚💚💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]
Fanfiction"Dulu, ada seorang anak yang pintar dan selalu membuat orang tuanya bangga. Anak itu terus mendapat juara olimpiade dan selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolahnya." "Lalu keluarga anak itu bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal karena kec...