Kau tahu apa yang paling penting di dunia ini?
Uang.
Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh uang, kan?
Segalanya.
Memang butuh uang.
Pukul 21.34 KST.
Malam menyelimuti kota Seoul yang ramai itu.
Tampak banyak orang berlalu lalang dijalanan. Ada yang baru saja pulang kerja, pergi bersama rekannya untuk minum, ada yang baru saja pulang dari kelas malam, dan ada yang hanya sekedar berjalan jalan.
Seorang lelaki berusia 18 tahun tengah berdiri di halte bus.
Kedua tangan lelaki itu dia masukkan ke dalam sakunya. Sementara kepalanya tertunduk untuk menutupi luka luka lebam yang menghiasi wajahnya.
Tatapannya sendu, bibirnya pucat, dan luka lebar membuatnya tampak seperti mayat hidup.
Lelaki itu menghela nafas, lantas kembali mengingat kejadian 30 menit sebelum dia berdiri di halte ini.
KAU DIPECAT!!!!
Ya, dia baru saja dipecat (lagi) dari pekerjaan paruh waktunya di salah satu restoran.
Mungkin sudah ke 12 kalinya di dipecat dari pekerjaan yang berbeda.
Dan 18 tempat menolak memperkerjakannya.
Alasannya?
"Maaf, kami tidak membuka lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas..."
"Dengan kondisi seperti itu, kami tidak bisa memperkerjakan mu."
"Aku benar benar minta maaf, tapi anda tidak diterima."
"Apa kata pelanggan jika nanti ada penyandang disabilitas yang melayani mereka?"
Tidak, dia tidak lumpuh, dia juga tidak buta, dia juga bukan orang yang memiliki keterbelakangan mental.
Hanya saja, dia memiliki alat bantu dengar yang terpasang di telinganya.
Itu saja.
Apakah itu termasuk penyandang disabilitas?
Dia bahkan bisa mendengar beberapa karyawan berbisik bisik saat dia ditolak bekerja disana.
"Baguslah jika manager menolaknya, entah apa kata pelanggan nanti."
"Syukurlah dia ditolak."
"Sudah tahu tuli, kenapa dia masih mencoba melamar pekerjaan?"
Tuli?
Memang benar, dia tuli.
Tapi bukankah ada alat bantu dengar yang terpasang rapi di telinganya?
Lalu apa masalahnya?
Lelaki itu semakin menunduk. Menatap ujung kaki yang dibalut sepatu lusuhnya.
Drrrttttttt..... Dddrrrttttttt.....
Ponsel lelaki itu bergetar. Dias egera memilih sakunya untuk mengambil benda pipih itu.
Ada pesan masuk.
Jeno
|Sudah mengerjakan PR ku?
|Awas kalau kau tidak mengerjakannya.Lelaki itu menghela nafas pelan.
Dia benar benar butuh uang, sampai sampai rela menjual jasa untuk mengerjakan PR teman temannya agar bisa mendapatkan penghasilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]
Fanfiction"Dulu, ada seorang anak yang pintar dan selalu membuat orang tuanya bangga. Anak itu terus mendapat juara olimpiade dan selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolahnya." "Lalu keluarga anak itu bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal karena kec...