Suho menatap orang yang ada dihadapannya. Ini sudah yang entah keberapa, ada beberapa berkas yang kini Suho pegang sembari menatap lelaki yang ada di hadapannya.
"Jang Hyunjae?" Tanya Suho.
Lelaki bernama Hyunjae yang ada dihadapan Suho mengangguk.
"Kenapa kau ingin mengambil pekerjaan ini?
"Aku mendengar mengenai pekerjaan yang kau tawarkan. Aku tertarik setelah melihat nominal gaji yang akan kau berikan."
Suho terkekeh pelan.
"Kau tahu pekerjaan apa yang ku maksud?""Aku butuh orang untuk membuntuti anakku kemanapun dia pergi. Pergaulannya sebagai anak remaja benar benar sedang kacau kacaunya. Aku tidak mau dia mengabaikan sekolahnya demi membolos dan bermain begitu saja."
"Tugasmu adalah, mengikuti kemanapun anak itu pergi, melaporkan padaku apa saja yang dia lakukan selama 24 jam. Menyelidiki setiap orang yang dia jumpai, atau tempat apa yang dia datangi. Kau harus menjadi angin yang terus mengikutinya tanpa dia sadari."
"Kau yakin bisa melakukan itu?" Tanya Suho sambil menunjukkan smirk nya. Kebanyakan pria sebelumnya yang tertarik dengan pekerjaan yang Suho tawarkan mundur begitu saja setelah mendengar apa saja yang harus mereka lakukan.
Hyunjae tertawa pelan.
"Aku setuju. Itu hal yang mudah untuk mendapatkan 100 juta Won."Suho mengangguk sambil meneguk wine nya.
"Aku mungkin akan menambah beberapa juta Won sebagai bonus, apabila kau memberikan informasi menyenangkan untukku."Mark berdecak kesal sembari melempar beberapa berkas yang ada di hadapannya. Betapa kagetnya dia ketika kembali ke cafe dan menemukan 3 orang asing dengan pakaian karyawan sedang bekerja di balik kasir.
Ahh, tidak. Sepertinya hanya salah satu yang Mark ingat bernama Jeno. Sementara yang satu lagi membungkus kotak kotak, dan yang lainnya adalah yang paling parah.
Doyoung sudah menjelaskan secara detail apa yang sebenarnya terjadi. Mark juga baru tahu kalau Jeno itu adik tiri Doyoung. Kini Mark menghampiri seorang lelaki berkulit Tan yang sedang minum teh di sudut ruangan dengan santainya.
"Kau tahu ini jam berapa? Kalau bukan karena Doyoung, maka aku akan menyeretmu sekarang."
Haechan menoleh menatap lelaki yang ada dihadapannya. Dia terdiam beberapa saat melihat wajah asing itu.
"Siapa kau?" Tanyanya santai.
"Aku Mark, manager cafe ini. Sekarang kembali bekerja, atau ku seret kau keluar dari sini."
Haechan berdecak pelan, lalu bangkit dari duduknya. Ketenangannya yang beberapa saat lalu sudah susah payah dia dapatkan hancur begitu saja.
"Baiklah, tuan Mark yang terhormat. Aku akan bekerja sekarang. Tolong jangan pecat aku, aku masih butuh makan." Ucap Haechan sambil berbicara dengan nada yang dilebih lebihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]
Fanfiction"Dulu, ada seorang anak yang pintar dan selalu membuat orang tuanya bangga. Anak itu terus mendapat juara olimpiade dan selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolahnya." "Lalu keluarga anak itu bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal karena kec...