38. Doyoung

10.9K 1.8K 80
                                    

Jaehyun berlarian di koridor rumah sakit dengan wajah cemas. Dia melihat sekeliling mencari tempat adiknya itu berada.

Jaehyun tadi mendapat telepon dari Jaemin, namun bukan suara adiknya itu yang dia dengar dari seberang sana ketika menerima teleponnya.

"Jaemin jatuh dari rooftop cafe. Sekarang dia kami bawa ke rumah sakit, tolong datang."

Doyoung. Itu suara Doyoung.

Jaehyun terdiam untuk beberapa saat sebelum dia berlari keluar menuju rumah sakit seperti orang kesetanan.

Mata Jaehyun membulat ketika melihat Jeno, Renjun, Haechan, Mark, dan Doyoung tengah duduk di depan ruang ICU.

"Dimana Jaemin?!" Tanya Jaehyun panik, membuat kelima orang yang berada disana itu menatapnya kaget.

"Di dalam, dia sedang tidur." Balas Jeno.

"Apa yang terjadi?!!"

"Dia jatuh dari ketinggian. Kaki kiri dan lengan kanannya patah dan harus di gips untuk beberapa minggu. Untungnya dia baik baik saja, tak ada benturan serius di kepalanya." Ucap Doyoung.

Jaehyun menghela nafas lega dan segera masuk untuk memeriksa kondisi adiknya itu. Sementara yang lain tetap menunggu di luar.

"Itu hyung nya Jaemin, kan? Kalau tidak salah namanya Jaehyun." Ucap Renjun.

"Benar, dia terlihat sangat panik dan cemas. Setahuku, hubungannya dengan Jaemin begitu buruk. Bukankah Jaemin sempat kabur dari rumah karena Jaehyun? Ahh, dan saat kita berkunjung ke rumah Jaemin, waktu itu hyung nya bahkan memukul kepala Jaemin dengan mangkok." Sambung Haechan bingung.

Mendengar ucapan Haechan membuat Jeno sontak menatap pintu ICU yang tertutup rapat. Benar juga, waktu itu Jaemin bahkan bersikeras tak ingin pulang dan tinggal berdua dengan hyung nya, kenapa sekarang Jaehyun justru terlihat sangat cemas ketika mengetahui Jaemin dilarikan ke rumah sakit? Apa mereka sudah berbaikan?

Doyoung menghela nafas pelan. Menatap pintu ruang ICU yang masih tertutup rapat.

Doyoung tersenyum tipis.
Dia mulai memaafkan Jaemin, ya?

Sementara itu, Jaehyun tertegun melihat kondisi Jaemin yang bisa dibilang mengenaskan. Tangan kanan yang di gips dan Kaki kiri yang diperban lalu digantung ke atas membuat Jaehyun bergidik ngeri. Dia tak banyak tahu menahu soal medis, dia bahkan tak mengerti kenapa kaki adiknya itu harus digantung.

Jaemin masih tertidur pulas karena pengaruh obat penenang yang diberikan.

Jaehyun menghela nafas pelan.
"Dasar anak ini, kenapa dia bisa begitu ceroboh?"

Jaehyun mengusap pelan kepala Jaemin, dia sedikit lega karena adiknya itu baik baik saja. Jaemin hanya perlu masa pemulihan selama beberapa minggu. Itu tak masalah, terutama tak ada cedera serius yang bagian tubuhnya yang lain.

Cek lek!

Pintu terbuka, membuat Jaehyun sontak menoleh menatap seseorang yang berdiri diambang pintu.

"Aku ingin bicara."

Jaehyun terdiam untuk beberapa saat. Dia menatap Jaemin sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Baiklah, ayo kita bicara."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang