⚠️Warning⚠️
Putar playlist sedih kalian dulu."Yun Oh, bagaimana ini? Satu satunya cara agar Jaehyun selamat adalah dengan donor sumsum tulang belakang. Darimana kita akan mendapatkan donor yang cocok? Kemungkinannya sangat kecil."
Yun Oh mencoba menenangkan istrinya itu. Jaehyun drop lagi, dan karena kondisinya yang sudah semakin parah, anak itu membutuhkan donor sumsum tulang belakang.
Cukup lama berpikir, akhirnya Yun Oh kembali membuka suaranya.
"Jaemin adalah pendonor yang tepat. Jaemin bisa menolong Jaehyun."Yoona melotot menatap suaminya.
"Kau gila?! Mana mungkin anak umur 7 tahun menjadi pendonor?! Pendonor sumsum tulang belakang minimal harus berusia 17 tahun, Yun Oh!""Aku tahu. Tapi saudara kandung adalah pendonor yang tepat. Kau mau menunggu sampai Jaemin berisi 17 tahun?! Jaehyun akan mati dulu kalau kita menunggu sampai selamat itu!"
"Tapi tidak dengan mengorbankan anak itu, Jung Yun Oh! Dia darah daging mu sendiri! Aku tidak mungkin harus membiarkan Jaemin melewati sesuatu yang tak seharusnya dia lakukan di usia sedini itu."
Yun Oh menghela nafas pelan, lantas menatap sang istri lamat lamat.
"Yoona, ini demi Jaehyun. Satu satunya cara agar dapat menolongnya adalah dengan donor sumsum tulang belakang. Kenapa kita harus menunggu sesuatu yang mustahil jika kita sudah memiliki jalan keluar yang pasti? Jaemin akan menjadi pendonor untuk hyungnya. Itu satu satunya jalan, daripada harus kehilangan Jaehyun."
Jung Jaemin, anak kecil yang tak tahu apa apa itu menatap heran kedua orangtuanya yang tumben tumben sekali mau berbicara padanya. Ketika dia sedang bermain sendirian di halaman belakang, ayah dan ibunya tiba tiba datang menghampiri Jaemin.
Terutama dia menatap sang ibu yang tersenyum manis ke arahnya.
"Jaemin anak baik, kan?""Anak baik harus menolong orang lain, kan?"
"Tolong Jaehyun hyung sekali ini saja, ya?"
"Eomma mohon padamu..."
Jaemin menatap sang ibu bingung.
"Minta tolong apa?"Yoona menunjukkan senyum padanya. Dia menatap Jaemin tak tega, namun tekanan dari sangs kami dan nasib putra sulungnya yang ada diambang kematian membuatnya harus melakukan ini.
Yoona menatap lekat netra hazel itu, lalu mengusap rambut putranya.
"Jaemin, kau sayang Jaehyun Hyung, kan?"Jaemin mengangguk polos.
"Jaehyun Hyung butuh bantuanmu sekarang, sayang. Kau mau membantunya?"
Jaemin tersenyum dan kembali mengangguk.
"Apapun untuknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]
Fanfiction"Dulu, ada seorang anak yang pintar dan selalu membuat orang tuanya bangga. Anak itu terus mendapat juara olimpiade dan selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolahnya." "Lalu keluarga anak itu bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal karena kec...