32. About The Past ( The First Gift)

10K 1.8K 120
                                    

14 Februari, Hari kasih sayang.

Banyak orang memberikan cokelat atau hadiah pada orang yang mereka kasihi. Hari itu akan menjadi hari yang penuh makna dengan balon berbentuk hati dan di dominasi warna merah muda itu hampir memenuhi jalanan kota Seoul.

Jaemin menatap orang orang yang ada di sekitarnya. Semuanya tertawa bahagia sambil mengutarakan rasa sayang mereka satu sama lain.

Pegangan tangan Jaemin pada tas nya mengerat, dia iri dengan orang orang yang kini bahagia dengan kesibukan mereka sendiri. Sementara Jaemin justru kabur sepulang sekolah dan membuat sopirnya kebingungan, Jaemin tak mau pulang karena Jaehyun hari ini ulang tahun.

Jaemin tidak mau melihat kedua orang tuanya merayakan ulang tahun Jaehyun dengan sangat meriah. Dia juga tak berniat bergabung, Jaemin merasa dikucilkan. Dan dia mungkin berpikir kalau perannya dan keberadaannya tak dibutuhkan di keluarga itu.

Anak mungil dengan seragam TK itu berjalan jalan di jalanan kota Seoul, mengabaikan toko toko yang kini dia lewati.

Sementara itu di rumah, Sopir Jaemin melaporkan hilangnya putra bungsu keluarga Jung itu pada Yun Oh.

Yun Oh geram, anaknya itu kemana?!

Namu dia harus berpura pura terlihat semuanya baik baik saja dihadapan tamu tamu yang lain agar perayaan ulang tahun Jaehyun tetap berjalan dengan lancar.

Yun Oh tak sadar jika sebenarnya Jaehyun tahu Jaemin kabur. Jaehyun mengerti alasan anak itu tak mau ikut ambil bagian dalam perayaan ulang tahunnya. Jaehyun jadi sedikit sedih, pikirannya terus tertuju pada Jaemin yang mungkin kelaparan di luar sana.

Jaemin itu anak yang mudah lapar, bagaimana kalau dia pingsan di tengah jalan?

Malam itu, Jaehyun tak terlalu menikmati pesta ulang tahunnya. Dia hanya duduk termenung di kursi roda sambil menatap banyak tamu yang mulai menyantap hidangan.

Ibu dan ayahnya sibuk berbicara dengan tamu tamu lain yang Jaehyun tak kenal sama sekali. Di tengah kesendiriannya itu, Jaehyun mendengar beberapa orang berbisik bisik membicarakannya.

"Kasihan tuan Jung, putra sulungnya tampan. Tapi sayang, dia sakit sakitan."

"Mungkin hanya ini yang bisa mereka lakukan untuk putranya sebelum anak itu meninggal..."

"Ngomong ngomong, aku tidak melihat putra bungsu mereka, kemana dia? Kenapa dia tidak ada di pesta ulang tahun saudaranya?"

"Mungkin dia malu, jadi dia memisahkan diri. Kalau aku jadi dia, aku juga akan malu memiliki saudara yang sakit sakitan seperti itu..."

Jaehyun terdiam mendengar ucapan terakhir yang dia dengar.

Jaemin malu karenanya?

Kepala Jaehyun lantas tertunduk, tangannya terkepal. Jaehyun melirik jam, sudah hampir jam 8 malam. Jaemin belum juga pulang, dan orang tuanya tak berniat mencari anak itu. Jaehyun kesal, bagaimana bisa mereka se santai itu sementara putra mereka tak tahu ada dimana?

Jaemin melirik sekitar, tak ada yang mengawasinya, Jaehyun lantas diam diam mengendap dan memutar kursi rodanya agar kelas dari rumah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When this rain stops || NCT dream x 127 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang