Chapter 9

57 37 6
                                    

Mira duduk dikamarnya kemudian mengambil Hpnya.

"Yaampun batrenya abis lagi"

"Charger dulu bentar deh"Tambah Mira.

"Kak pinjem charger dong"Ucap Clarisa yang berdiri didekat pintu.

"Lagi gue pake"

"Yaelah pelit lo,cepatan sini charger gue mati."Ucap Clarisa.

"Tapi ini baru gue pake hp gue juga mati"

"Gue dulu aja sini!!"

"Lo berisik banget ya,gue bilang ini lagi dipake.Pergi sana cepet pusing gue liat lo!!" Bentak Mira.

"Lo tuh yang pergi!!Pergi sana ke rumah bapak lo!!"Bentak Clarisa.

Mendengar perkataan adiknya itu membuat hati Mira merasa sangat-sangat sakit.

"Keluar lo!!"Mira kemudian menutup pintu kamarnya lalu mematikan lampu.

Dia tidak sanggup lagi menahan air matanya.
Tanpa ia sadari,air matanya keluar begitu deras membasahi pipinya.

Dia kemudian membungkam mulutnya dengan kedua tangannya.

Dia tidak mau siapapun mendengar isak tangisnya.

Dan dia tidak mau,siapapun tahu kesedihannya.

Hemm hikss hikss hikkss...
Dia mencoba memberhentikan tangisnya tapi tetap saja tidak bisa.

Dadanya pun merasa sangat sesak karena menahan suara isak tangisnya.

"Udah-udah Mir stop!!"Gumam Mira

"Udah Mir lo kuatt!!Tambahnya lagi menguatkan dirinya sendiri.

Tokk tokk tokkkk

Ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

"Nengg"

Ternyata Itu Mamah.

Mira pun langsung pura-pura tidur.

Ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut,juga sambil memeluk erat guling yang ia gunakan untuk menutup mulutnya yang masih saja tidak bisa berhenti menangis.

"Neng,kamu udah tidur belum?" Tanya Mamah yang berdiri dibalik pintu kamarnya.

Karena penasaran Mamah kemudian membuka pintu lalu melihat Mira.

"Tumben jam segini udah tidur." Gumam Mamah Rani.

Kemudian menutup pintu kamarnya lagi.

"Kenapa sih gue harus kayak gini?kenapa gue gak bisa kayak anak-anak lain?kenapa gue ngerasa sendiri?rasanya ga ada tempat buat gue ngadu.Gue ga mungkin bilang ke Mamah,itu pasti juga ngelukain perasaan Mamah" Gumamnya sambil menutup mulut menahan isak tangisnya

Hatinya itu terus saja bertanya-tanya tentang nasibnya itu.

"Tumben anak-anak ga nonton tv mah?"Tanya Papah.

"Mira sih tadi udah tidur,kalo Clarisa lagi ngerjain tugas tadi Mamah liat"

"Tumben Kakak udah tidur"

"Iya ga tau Pah,Mamah juga heran biasanya dia ga mau ketinggalan sinetron favoritnya"

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 11 Malam.

Sedangkan Mira masih larut dalam kesedihannya.

Tangisnya tidak juga berhenti.

"Gue pengen kayak yang lain,yang cinta pertamanya itu adalah Ayahnya sendiri." Gumam Mira.

Sejak kecil dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari ayah kandungnya.


Untuk temen-temen yang udah baca cerita ini,aku mau minta sesuatu sama kalian:)tenang aja bukan minta duit😂minta itu jarinya agak di bengkokin dikit buat klik tanda bintang😥tapi ga maksa juga sih,kalo ga mau yaa harus!!










Salah Pilih (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang