Chapter 52

15 8 0
                                    

"Gue ungkapin perasaan gue aja kali ya?tapi gimana sama Malik?"Gumam Agra yang semakin bingung dengan perasaannya,entah sahabat atau hatinya?pilihan yang benar-benar membuatnya harus terus berpikir.

"Gue gabisa nyimpen sendirian perasaan gue ini"

DIRUMAH MIRA

"Huaaaa euh besok aja kali ya gue jawab pertanyaan Malik,gue gak boleh gantung anak orang kayak gini"

Kemudian ia mulai memposisikan dirinya untuk tidur.
Rasanya memang sudah sangat mengantuk,tapi tidak tahu kenapa sulit sekali untuk lelap dalam tidur.Iya,dia mulai memikirkan tentang seseorang tapi kali ini bukan Fatir melainkan Agra yang ia pikirkan

"Agra kira-kira suka sama gue ga yah"
Gumamnya.

"Eh kenapa gue mikirin itu?bodoamat dia mau suka atau engga"

DIRUMAH FATIR

"Fatir?kamu ngapain duduk diluar?udah malem gini" Tanya tante Sarah.

"Engga tan,pengen aja"

"Yaudah,jangan malem-malem ya besok kan kamu sekolah"

Ibu tirinya itu pun masuk ke dalam dengan perasaan anehnya.Lalu tante sarah duduk diruang tengah,yang ternyata ada Papahnya Fatir juga yang sedang asik membaca koran harian.

"Pah,kayaknya Fatir lagi kasmaran deh.Soalnya akhir-akhir ini beda banget sikapnya"Ujar tante Sarah

"Masa sih Mah?"

"Iya Pah,itu aja dia lagi ngelamun diluar"

"Yaudahlah Mah,biarin aja fatir kan udah besar,jadi wajarlah"

Keesokan harinya.

"Hemm selamat pagi dunia"

Mira terbangun dari tidur panjangnya,seperti biasa dia mulai mengumpulkan nyawanya untuk bisa bangkit dari kasur dan guling,yang jika menjelang pagi, dia anggap seperti pacarnya sendiri.(gabisa lepas huhu)

"Yaampun,uh gue kan gapake alarm,ini jam berapa lagi.." Mira lalu melihat jam dindingnya.

Karena dia selalu merasa kaget ketika dibangunkan alarm,makanya Mira memutuskan untuk tidak pasang alarm tapi sekarang dia dikagetkan dengan kesiangan.

"Hah?jam 7?bisa telat nih gue" Mira langsung lari ke kamar mandi.

"Kakak kamu kenapa ya?tumben lama banget keluar kamarnya"Ucap Mamah.

"Gatau tuh" Jawab Clarisa acuh.

"Aww uh mana tangan sakit lagi" Gerutu Mira yang baru datang ke dapur untuk makan.

"Mah aku langsung berangkat aja deh" Mira langsung mencium tangan ibunya itu lalu bergegas menuju pintu.

"Eh kamu ini,sarapan dulu neng"Teriak Mamah.

Berlari menuju jalan,cuaca memang sedang panas sepanas melihat mantan sudah punya pacar,yah tapi bagaimana lagi dia harus tetap berdiri menunggu kendaraan umum lewat.

"Aduh udah siang gini,mana lagi gaada angkot lewat,ojek juga gaada"Gerutu Mira.

"Ih panas banget lagi"Ucapnya sambil mengipas-ngipaskan wajah dengan tangannya.

Tidddddd

"Eh Tio,kebetulan lo lewat,gue ikut lo yah?"

"Iya,ayo naik"Jawab Tio.

Tanpa berlama-lama Mira langsung menaiki motor Tio.
Diperjalanan mereka berbincang..

"Lo ga sekolah sakit apaan?"Tanya Mira.

"Sakit biasalah"

"Gue kira lo struk hehee" Mira terkekeh.

"Dih lo Mir jahat banget sih"

Sesampainya disekolah

"Itu kan Mira?kenapa bareng sama Tio?"Gumam Jihan yang melihat Tio dan Mira.

Karena Tio pernah menyukai Mira,itu semakin mendorong Jihan untuk cemburu.

"Hai Jihan"Sapa Mira.

"Hai" Jawab jihan lalu berjalan menuju kelas.

"Jihan kenapa?apa jangan-jangan dia cemburu gue berangkat bareng sama Tio?"Ucapnya bingung.

Mira pun masuk kelas dan duduk dibangkunya.

"Han?lo kenapa?"

"Gapapa"Jihan kemudian membaca buku untuk mengalihkan perhatiannya.

"Lo cemburu liat gue sama Tio berangkat bareng?"

Jihan hanya diam dan terus melihat bukunya.

"Gue tadi cuman gak sengaja ketemu dia jalan,gue ikut dia karena gak ada kendaraan kosong yang lewat"

"Gue ngomong sama lo han,kenapa ga jawab?"Ucap Mira dengan nada agak tinggi.

"Gimana aku gak cemburu Mir,kamu tau sendiri kan?kalo Tio pernah suka sama kamu"Jawab Jihan.

Jangan lupa vote and comment bestie:)

Salah Pilih (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang