Chapter 74

8 4 19
                                    

"Mira dimana?"Gumam Agra yang baru sampai ditempat balap itu.

Agra mencari-cari Mira disekitaran tempat itu,dia melihat sekeliling tapi karena terlalu ramai orang disana,Agra tidak bisa menemukannya.

Mira dan Fatir sudah ada diluar area balap.
Mereka berniat untuk segera pulang.
Mira sudah menaiki motornya Fatir.

"Mau ngomong dulu gak?"Tanya Fatir.

"Ngomong apa?"

"Iya apa aja yang mau lo omongin,mumpung belum jalan,kalo ngomong dimotor nanti lo malah jadiin gue kumbang lagi"

"Tau gak itu apa?"

"Apa?"

"Itu definisi ketawa tapi terjeda,jadinya gitu Hah-hah-haa hahaaa"Ujar Mira sambil tertawa.

"Wah Vin liat itu ada Mira sama Fatir"Ujar Wawan yang ternyata ada juga disana bersama Vina.

"Eh iya,ayo kita samperin"

"Wah tunggu-tunggu Vin,liat itu ada si Agra juga,kayaknya si Agra mau nyamperin Mira sama Fatir deh"

"Astaga,lagian itu si Mira ngapain jalan sama Fatir bukan sama Agra"

Agra menghampiri Mira dan Fatir dari belakang.
Fatir sudah menyalakan motornya,hendak melaju.Tapi dihentikan oleh teriakan sesesorang,yaitu Agra.

"Tunggu!!"

Fatir berbalik melihat kebelakang,begitupun Mira.

Mira terkejut melihat Agra.
Dia bingung apa yang harus ia katakan pada Agra dan akan bagaimana Fatir,jika dia tahu Agra adalah pacarnya.

"Ayo pulang sama gue"

"Euh tapi gue kan bareng sama Fatir"

"Iya gra,dia kan bareng sama gue.Jadi yah pulangnya juga sama gue"Sahut Fatir.

"Gak,pokoknya Mira harus pulang sama gue"

Mira turun dari motornya,Fatir juga ikut turun menghampiri Agra.

"Loh kok lo maksa itu sih gra,emang lo siapanya dia?"

"Gue pacarnya"

Mendengar itu Fatir benar-benar merasa kesal,malu,gondok,dan tidak menyangka.Dia merasa seolah-olah hanya dia yang tidak tahu semuanya,dia merasa dia dibodohi oleh Mira.

Tapi disini Mira juga tidak salah,Fatir tidak pernah bertanya pada Mira tentang itu.

"Oh gitu.Yaudah Mir gue duluan yah,seblak sama eskrimnya nanti gue anterin kerumah"

Mira tidak bisa berkata apa-apa.Ia hanya menatap Fatir.Dia merasa bersalah juga merasa kesal akan kehadiran Agra.

"Ayo"Agra menarik tangan Mira membawanya ke tempat motornya terparkir.

"Gra lo apa-apaan sih,gue gak enak sama Fatir,dia tadi jemput gue dari rumah harusnya dia juga yang anterin gue pulang"

"Lo gak enak sama Fatir?terus lo seenaknya aja gitu sama gue?

"Maksud lo apa?emangnya salah kalo gue jalan sama Fatir?salah kalo gue jalan sama temen gue?"

"Lo tadi bilang mau istirahat,gue baru telpon lo sebentar bilangnya capek,tapi sekarang gue liat lo disini."

"Gue emang tidur,tapi Fatir nelpon gue dan--"

"Dan lo langsung ngedadak gak capek lagi?terus lo jalan sama dia"potong Agra.

"Oke gue akuin gue salah,gue minta maaf"

Agra sebenarnya sudah sangat kesal dengan sikap Mira.Tapi Agra mencoba untuk menahan diri,karena Mira lebih penting dari egonya.

Salah Pilih (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang