Chapter 47

17 8 0
                                    

Tenggg tenggg tongg tenggg...

Tengg tenggg tonggg tenggg...

Bel istirahat telah berbunyi

"Mir ayo kita ke kantin"Ajak Jihan.

"Lo duluan aja,gue mau nungguin Vina"

"Oh yaudah kalo gitu"

Jihan pun pergi menuju kantin.

DIKELAS MONNA DAN RIRIN

"Ayo Rin cepet kita ke kantin sekarang!!"Ajak Monna dengan begitu antusias karena ingin melancarkan aksi liciknya itu.

"Bentar Monn,ini tugas gue belum selesai"Jawab Ririn sambil menulis dengan cepat,bahkan dia tidak memperhatikan apa yang tangannya tulis.Matanya melihat papan tulis dan tangannya dengan gercep menuliskan tiap kata yang ia lihat.

"Udah ah ayo,pasti si cewe baru itu udah dikantin!!"Monna menarik tangan Ririn karena dia

"Ih iya-iya,lepasin sakit tau"Ujar Ririn cemberut.

DIKANTIN

Mira dan Vina sudah ada dikantin.
Mereka dua sedang asik mengobrol sambil menikmati mie ayam kesukannya.

"Hai"Ucap Monna sambil tersenyum.

Mereka merasa heran,kenapa Monna menghampiri mejanya.

"Loh kok pada bengong sih,gue boleh join sama kalian kan?"Tambah Monna.

"Iya boleh,duduk aja" Jawab Mira,yang sebenarnya dia sangat-sangat malas dengan kehadiran Monna kakak kelas so oke itu.

"Oh iya,lo belum kenalan ya sama gue?"Ucap Monna.

Mira hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenalin gue Monna"Monna mengulurkan tangannya pada Mira.

"Gue Mira" Mira menjabat tangan Monna.

"Awwww"Teriak Mira kesakitan.

Tangannya berdarah.

"Lo kenapa?"Tanya Vina kaget dan langsung bamgkit dari duduknya.

Mira mencoba melepaskan tangannya yang Monna genggam dengan keras.

"Lepasin kak,ini sakit banget" Pinta Mira kesakitan.

"Oh iya gue lupa" Monna lalu melepaskan tangannya.

"Lo apa-apaan sih kak?maksud lo apa nyelip silet ditangan lo!!"Ucap Mira kesal.

"Ya terserah gue dong,ini kan tangan gue"

"Lo keterlaluan banget ya!!"Sahut Vina sambil mendorong Monna.

Mira hanya diam menahan sakit,telapak tangannya yang tertancap silet berlumuran darah cukup banyak,sebab Monna yang menggesek-gesekan siletnya sambil terus menjabat erat.

"Lo berani sama gue?" Monna kembali mendorong Vina.

Semua orang yang ada dikantin memperhatikan mereka.

"Ada apa ini?"Tanya Agra yang baru datang ke kantin bersama Malik.

"Mir lo kenapa?"Tanya Malik yang bergerak cepat memerika keadaan gebetannya itu.

Mira tidak menjawab ia hanya memegang tangan kanannya yang kesakitan.

"Jangan mentang-mentang lo senior disini,bisa seenaknya sama kita!!"Bentak Vina.

"Semua gara-gara dia,liat tangan Mira jadi berdarah gitu.Dia sengaja ngelukain tangan Mira"Tambah Vina sambil menunjuk Monna.

"Lo berani nunjuk-nunjuk gue"Monna memegang tangannya Vina dengan keras.

Tiba tiba ada Agra dan Wawan datang ke kantin.

"Wah apa-apaan ni?lepasin tangan cewe gue!!"Bentak Wawan.

Sedangkan Fatir juga langsung menghampiri Mira,karena dia sangat khawatir akan keadaannya.

"Ayo ikut gue"Ucap Fatir sambil memegang tangan Mira.

Mira pun mengangguk.

Fatir mengajak Mira ke UKS.

"Euh bego banget gue,kenapa dari tadi gue ga ajak Mira ke UKS"Gumam Malik kesal melihat Mira dan Fatir.

"Maksud lo apa sih Monn kayak gitu?"Tanya Agra.

Monna lemah dihadapan Agra.
Dia tidak menjawab apa-apa,ia hanya menunduk lalu pergi.

"Dasar lo cewe Psikopat!!"Teriak Vina kesal.

Untuk temen-temen yang udah baca cerita ini,aku mau minta sesuatu sama kalian:)tenang aja bukan minta duit😂minta itu jarinya agak di bengkokin dikit buat klik tanda bintang😥tapi ga maksa juga sih,kalo ga mau yaa harus!!


Salah Pilih (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang