Chapter 54

12 7 0
                                    

"Aaa lagi?"

"Aaaa aamm"Mira makan dengan begitu lahapnya.

"Hahaaaa ahahaaa"Vina yang melihat hal itu tertawa terbahak-bahak.

"Lo kenapa ketawa?"Tanya Fatir.

"Lucu ngeliat kalian berdua,kayak bapak lagi nyuapin anaknya hahahaaa"Ujar Vina tidak henti-hentinya ia tertawa.

"Emang bener Vin,liat aja dia kayak anak kecil gitu,belepotan makannya" Fatir malah menambahkan ejekan Vina.

"Eh kan lo yang nyuapin,lo berarti yang gak bener"Sahut Mira.

Yang ada dikantin juga memperhatikan Fatir yang sedang menyuapi Mira.

"Disini gue kayak lalat aja,gue ke kelas duluan deh,udah kenyang juga"Ucap Vina.

"Jangan Vin,tungguin gue"

"Udah,lo kan sekelasnya sama gue,jadi bareng gue aja" Sahut Fatir.

"Yaudah deh,btw lo gak malu nyuapin gue gini?"Tanya Mira.

"Kenapa gue harus malu bantuin orang,yang mestinya malu itu lo,udah gede disuapin"Ujar Fatir dengan wajah datarnya.

"Ihhh nyebelin banget sih lo,yaudah udah gue gak mau makan lagi!!"Ucap Mira cemberut.

"Ya iyalah udah,makanannya juga udah abis tuh liat" Fatir memperlihatkan mangkuk yang sudah kosong itu.

"Terserah ah"Uar Mira lalu bangkit dari duduknya untuk pergi ke kelas karena merasa malu.

"Eh lo main pergi aja,udah bayar belum?"Ucap Fatir.

Mira pun menghentikan langkahnya,ia mundur perlahan-lahan.

"Hehe gue lupa"Ucap Mira nyengir.

"Udah sana ke kelas aja,gue yang bayar"

"Engga ah,gue aja"

"Udah sanaa!!"Ucap Fatir lagi.

"Yaudah deh makasih,kata Pak ustad traktiran gak boleh ditolak" Mira lalu langsung pergi.

"Ada-ada aja dia"Ucap Fatir sambil tersenyum.

DIKELAS AGRA DAN MALIK

"Gue bener-bener gak terima,liat Mira deket sama Fatir gitu"Ucap Malik.

"Iya gue juga"Sahut Agra.

Malik menatap Agra heran.

Agra benar-benar merasa bingung menacari alasan dalam waktu dua detik.Iya,itu yang harus Agra lakukan untuk menutup kecurigaan Malik atas apa yang ia ucapkan.

"Euh maksud gue,gue gak terima karena lo kan temen gue,ya jadi ikut kesel"Agra pungak-pinguk.

"Apa gue kasih pelajaran aja ya si Fatir"Ujar Malik.

"Kalo lo udah jadi pacarnya Mira sih gue dukung kalo lo mau kasih pelajaran ke Fatir.Tapi ini kan,lo bukan siapa-siapa Mira"

"Iya juga sih" Tidak bisa dipungkiri apa yang Agra katakan itu memang benar.Apalah daya Malik yang sudah berusaha mengungkapkan namun belum juga diberi kepastian oleh si gadis kaku itu.

DIKELAS MIRA DAN FATIR

"Kamu serius han?"Ucap Tio.

"Iya aku serius"Jawab Jihan.

Dua sejoli ini sedang berbincang serius,entah apa yang mereka bicarakan.

"Cie ciee apaan nih,apa yang serius?" Sahut Mira yang baru datang ke kelas.

"Aku mau pindah sekolah Mir" Jawab Jihan.

"APAA?"Teriak Mira yang benar-benar tekejut.

"Biasa aja kali"Sahut Fatir yang juga baru datang ke kelas mendengar teriakan Mira.

"Lo serius?kenapa?lo gak betah disini?"Tanya Mira terus menerus.

"Bukan,orang tua aku ada pekerjaan dalam jangka waktu yang panjang,jadi harus pindah ke luar kota"

"Terus aku gimana han?"Ucap Tio.

"Kita masih bisa komunikasi io,kita virtual aja"

"Engga han,aku gak mau kayak gitu"

"Terus gimana?aku gak bisa kalo gak nurut sama orang tua aku"Ucap Jihan menundukan kepalanya ia merasa sedih dan bingung apa yang harus ia lakukan.

"Aku juga ikut pindah" Jawab Tio.

Vote and comment guys:)

Salah Pilih (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang