Thank You, Arta
Part 02
Gimana ceritanya?
Semoga suka dengan part ini
Happy reading:)
-
-
-
-Pukul sebelas malam, Arta pulang dengan keadaan mabuk berat. Feerly yang melihat itu langsung berjalan mendekat dan merangkul suaminya.
"Abis ngapain si?"
"Ini tuh enggak sehat kak."
Arta menghentikan langkahnya, menatap istrinya. "Berisik lo!"
"Udah makan?"
Arta hanya diam. Feerly mendudukkan pria itu di kursi panjang dalam kamar. Gadis itu melepaskan sepatu dan jaket suaminya.
Saat Feerly ingin menaruh jaket tersebut, Arta menariknya. "Kenapa?"
"Bajunya," titih Arta dengan mata tertutup.
Gadis itu mendekat, membuka baju itu dan mengusap wajah Arta yang sedikit berkeringat. "Bentar ya, aku ambil air hangat dulu sekalian bawa makanan ke sini."
Arta hanya terdiam dengan bersandar pada sofa itu. Beberapa saat, Feerly datang dengan nampan berisi makanan dan air hangat.
Feerly duduk di samping Arta. Membersihkan tubuh itu dengan telaten. "Ada yang sakit kak?"
"Enggak."
"Yaudah makan ya, terus tidur."
Saat Feerly ingin menyuapi, Arta menghempas piring itu sehingga jatuh dan berantakan. Feerly hanya memejamkan matanya takut. "Maaf kak."
Pria itu bangun dan menarik tubuh Feerly, menamparnya berkali-kali.
Arta mencekik leher Feerly, membuatnya terangkat beberapa jengkal dari lantai. Feerly mencoba melepaskan, tapi cengkraman itu semakin kuat.
"Kak."
"Feerly minta maaf."
"Sa-saki-t ka--k."
Arta melepaskannya, namun pria itu memukul keras tepat di bagian dadanya, membuat gadis tersebut langsung terduduk dengan nafas tersengal.
"Ayah," lirihnya dengan air matanya.
Arta menginjak kaki Feerly membuat dia langsung menutup mulutnya agar tak menjerit, karena Arta akan membabi buta jika mendengar rintihannya.
"Bangun!"
Feerly hanya menggeleng. "Sakit kak."
"Susah, aku minta maaf."
Saat Arta ingin melayangkan pukulan, pria itu terhayung membuat Arta terjatuh ditepi ranjang.
"Arghhh!" erang Arta dengan memegang kepalanya.
Melihat hal tersebut, Feerly dengan tenaganya mendekat dan membantu agar Arta berada di tempat tidur.
Pria itu terus merintih dengan mencengkeram erat tangan Feerly. "Kenapa?"
Arta memukul-mukul kepalanya sendiri, Feerly langsung menaiki tempat tidur dan membenarkan posisi kepala suaminya agar berada di pangkuannya
Feerly memijat kepala itu dengan terus mengatur nafasnya, dadanya sangat sesak. Ditambah dengan Arta yang terus mencengkeram erat pinggangnya.
"Feerly sayang banget sama kakak, tapi maaf kalo sikap aku bikin kakak emosi."
"Kalo kakak enggak sayang, enggak cinta. Bunuh aja aku, kak."
"Lagian, aku hidup pun enggak berguna. Bunuh aja." Feerly menghela nafasnya dan tersenyum, "Nyusul ayah di sana."
Arta hanya menatap istrinya dengan tatapan kosong. "Udah mendingan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/276974976-288-k835307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Arta! || END
Teen FictionIni tentang mereka. Artalyta Venustya dan Feerlycia Angelita, dua remaja yang harus bersatu hanya karena sebuah kejadian. Feerly yang harus sabar dan selalu setia dengan pria tersebut. Selain Arta memiliki seorang kekasih yang selalu di utamakan, p...