TYA 23

39.8K 3.2K 108
                                    

Thank You, Arta!
Part 23

Happy reading 🧡

-

-

"Jangan buka berkas itu!"

Feerly langsung meletakkan map itu dan terdiam. "Maaf kak."

Arta mengambil semuanya membuat Feerly menundukkan kepalanya. Dia belum sempat membaca apa-apa, hanya melihat buku rapot dari sekolah SMA Nusa harapan. Itu yang membuat Feerly bingung, padahal mereka sekolah di SMA Garuda muda.

Arta menatap istrinya lekat, bisa gawat jika Feerly mengetahui semuanya sekarang. Di dalam sana, ada KTP, SIM bahkan beberapa dokumen yang tertera nama aslinya.

"Lo baca apa aja tadi?"

Feerly menghela nafasnya, dia meletakkan kemoceng yang tadi dia pegang dan menyuruh Arta duduk di sofa. "Jangan marah-marah aja, aku enggak baca apa-apa."

"Jangan bohong, Feer."

"Iya-iya, tadi aku cuma tau ada buku raport di situ. Itu punya kakak?"

Arta menghembuskan nafas lega. "Enggak baca apa-apa lagi?"

Gadis itu menggeleng. "Tapi itu punya kakak iya?"

Arta mengangguk dan berjalan menuju nakas samping tempat tidur, menaruh berkas itu dan menguncinya.

"Gue emang pindah pas masuk kelas dua belas, dan itu tepat setelah kejadian itu terjadi."

Iya, saat memasuki bangku kelas tiga SMA, Arta memutuskan untuk pindah sekolah, sebenarnya bukan pindah, tapi Arta di keluarkan karena sudah berkali-kali terciduk berkelahi dengan Samudra. Memang saat itu Arta tak pernah mengontrol emosinya, mereka akan selalu bertengkar jika bertemu atau bahkan Samudra lah yang memulainya.

Hingga akhirnya, dia memutuskan mengganti namanya, menutup semua masa lalunya yang kelam dan membuang identitas sebagai putra pertama dari Heru Wijaya, dia tutup rapat-rapat.

Tapi saat itu, Samudra ikut pindah. Akhirnya mereka satu sekolah lagi. Tapi Arta tak memperdulikan itu, yang jelas di sekolah milik omahnya ini, sekolah baru mereka tak ada yang mengenalinya dengan nama El, dan tak ada yang tau jika mereka adalah satu keluarga yang hancur, itu sudah lebih dari cukup. Itu mengapa hanya Andra dan Juna yang tau hal tersebut, karena Dino, Feerly dan Arta adalah murid baru tapi Arta satu minggu lebih dulu dari mereka.

Tapi setelah beberapa waktu, kejadian Arta yang menabrak ayah Feerly hingga menikahi gadis itu, semua suasana menjadi lebih kelam, mereka menjadi lebih sering bertengkar lagi, dan Arta yang di salahkan karena gadis yang Arta nikahi adalah anak baru yang adiknya cintai.

Itulah yang membuat Feerly tak diterima oleh Eran, karena wanita itu menginginkan Feerly menjadi istri putra bungsunya, tapi ternyata Arta yang mendapatkannya. Itu juga yang membuat Arta semakin membenci adiknya, setelah semuanya Samudra ambil Arta relakan, tapi untuk gadis ini, sampai kapanpun Arta tak akan pernah melepaskan.

Feerly menyatukan alisnya. "Kejadian apa?"

Arta menarik tangan itu, menyuruh Feerly duduk di atas tempat tidur. "Enggak usah kepo deh!"

"Sekarang temenin gue tidur."

Arta menaiki tempat tidur dan memeluk tubuh Feerly yang tengah bersandar di tepi ranjang.

Bener, sudah lebih dari satu minggu Feerly merawat suaminya ini. Bolak balik dan tak pernah absen datang ke apartemen tepat waktu.

Sebenarnya kondisi Arta sudah mulai membaik, tapi pria itu masih enggan untuk berangkat ke sekolah dan masih bersikap manja pada istrinya.

Thank You, Arta! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang