Thank You, Arta!
Part 27Happy reading 🌻
-
-
-
-Feerly menunjuk penjual nasi bakar yang berada di sebrang jalan. "Lagi?"
"Itu aja." Mendengar jawaban Feerly, Arta menarik tangan itu menuju kedai nasi bakar.
Mereka duduk di salah satu kursi disana. Kemudian Arta memberikan daftar menu pada istrinya.
Bukannya menjawab, air mata Feerly terjatuh dengan menatap kedai ini. "Kenapa?"
Feerly tersenyum. "Dulu, setiap kita punya uang lebih pasti ayah ajak makan aku di sini. Ternyata tempatnya masih sama. Ah jadi kangen sama ayah."
Arta terdiam, merasa tak pernah menjadi yang terbaik. Feerly mengetahui semua tentangnya. Entah itu soal makanan, kebiasaan saat ingin tidur bahkan Feerly pun tau pelajaran apa yang paling tak di sukai oleh dirinya. Tapi, Arta. Dia sedikit pun tak mengetahui apapun tentang istrinya.
"Sering dong ke sini?"
Feerly menggeleng. "Cuman beberapa kali sebulan."
Gadis itu tertawa. "Emang harganya enggak mahal, tapi ah aku kan emang enggak punya."
Melihat suaminya yang hanya terdiam dan menatapnya, Feerly merasa malu, dia menunjukkan buku menu itu. "Aku mau ini ya, Kak?"
Arta menatap tangan Feerly yang menunjukkan keinginannya. Feerly hanya menunjuk menu nasi bakar biasa.
"Lagi?"
"Eumm." Gadis itu menatap menu itu dengan berfikir, Arta dengan setia menunggu jawaban dari istrinya.
"Itu aja deh, sama es teh tawar satu."
"Make yang komplit ya?"
Feerly menggeleng. "Itu aja, udah cukup."
Arta mengalah dan memanggil pelayan untuk membuatkan pesanannya.
"Terakhir ke sini kapan?"
"Kayanya tiga bulan sebelum ayah enggak ada."
Pria itu mengangguk sebagai jawaban. "Kak Arta."
"Hem."
"Kak Arta aja yang di rumah ya, aku mau pulang aja. Kebahagiaan kakak yang utama. Terus kan sebentar lagi lulus tuh, terus nikah sama kak Sabrina. Punya keluarga baru dan kebahagiaan yang baru."
"Nanti kalo iya, jangan lupa undang aku ya. Terus kayanya lucu kalo nanti kalian punya dede bayi, pasti bakal lebih bahagia lagi," ungkap Feerly dengan di iringi tawa kecilnya.
Arta hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Ternyata gadis itu tak lupa dengan ucapan Arta yang ingin menikah dengan kekasihnya itu.
Arta menatap gadis di depannya yang sedang menatap setiap sudut kedai ini. Terlihat sangat menggemaskan dengan wajahnya yang terlihat sangat gembira.
Pesanan mereka datang. Feerly membuka miliknya, tak ada isian hanya nasi bakar biasa. Senyum itu tak kunjung lepas dari bibir kecil tersebut, ternyata membuat istrinya bahagia tak harus dengan uang yang berlimpah.
Feerly memakannya, tapi gadis itu merasa diperhatikan dan langsung menghentikan gerakannya. "Kak Arta malu ya?"
Pria menggeleng. "Baru ini gue liat lo sebahagia ini setelah waktu itu gue beliin lo jepitan rambut."
Arta mengambil satu sendok nasinya yang berisi ayam kemangi. "Cobain deh."
Feerly menerima suapan itu. "Enak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Arta! || END
Fiksyen RemajaIni tentang mereka. Artalyta Venustya dan Feerlycia Angelita, dua remaja yang harus bersatu hanya karena sebuah kejadian. Feerly yang harus sabar dan selalu setia dengan pria tersebut. Selain Arta memiliki seorang kekasih yang selalu di utamakan, p...