Thank You, Arta!
Part 43Happy reading 🧡
༼ つ ◕‿◕ ༽つ
Empat tahun berlalu. Kehidupan Arta berubah seratus delapan puluh derajat, walaupun dia sudah pulang kerumahnya tapi ternyata kebahagiaan itu tak kunjung datang menghampirinya.
Hubungannya dengan Samudra sudah jauh lebih baik, sudah layaknya seperti kakak dan adik. Tapi entah mengapa, hubungannya dengan kedua orang tuanya jauh dari kata sempurna. Apalagi dengan Eran, Arta dan ibunya bahkan seperti Tom and Jerry yang selalu bertengkar. Entah karena keegoisan Eran yang sampai sekarang masih membenci Feerly atau karena keras kepala Arta yang selalu membantah apa yang ibunya inginkan.
Entahlah, semuanya berjalan terbalik. Apa yang Feerly rasakan dahulu, sekarang Arta ada di posisi itu.
Setelah kepergian wanitanya, Arta tak pernah bosan mencari dan selalu merindukan istrinya, apalagi saat diingat-ingat mungkin anaknya sudah besar menjadi anaknya yang mengemaskan.
Setelah menempuh bangku kuliah dan berhasil mendapatkan gelar sarjana manajemen dengan nilai terbaik, Eran memaksa anaknya untuk memimpin perusahaan mereka yang hampir diambang kebangkrutan. Seolah mimpi dan harapan Arta yang ingin melanjutkan gelarnya hilang karena keegoisan ibunya.
Dia iri, marah dengan adiknya, mengapa Samudra diijinkan untuk melanjutkan mimpinya, sedangkan dia, dipaksa mengurus perusahaan serta dijodohkan dengan gadis yang sama sekali tidak Arta cinta.
Hari ini, setelah penantian panjang penuh perjuangan. Dino memberi kabar, bahwa Feerly akan pulang. Dino menepati janjinya, membawa wanita itu pulang untuk kembali memperjuangkan cinta mereka.
Sekarang, Arta berada di bandara. Dengan mengunakan sweater dan topi pemberian istrinya empat tahun yang lalu.
Sungguh, hatinya sangat gembira. Saat mendengar pesawat yang Feerly tumpangi mendarat. Arta segera mencari istrinya.
Setelah lebih dari lima belas menit mencari sosok yang dia cari. Akhirnya matanya tertuju pada wanita yang tengah mengandeng pria kecil yang tengah berdiri yang tak jauh dari pintu.
Arta berlari, mendekati mereka. "Feer?"
Mendengar itu, Feerly membalikkan badannya. Suara itu seperti tak asing di telinganya.
"Kak Arta."
Pria itu mengangguk dan membuka topi serta maskernya. Senyum manis itu berkembang dan langsung memeluk tubuh wanita itu erat.
Feerly melepaskan tangannya yang digenggam oleh anaknya, dengan ragu dia membalas pelukan tersebut.
"Kemana aja? Jahat tau enggak!"
Wanita itu tersenyum dan melepaskan pelukannya. Arta mengusap wajahnya dan menatap pria kecil yang tengah memperhatikannya.
Anak itu sangat mirip dengannya, bentu bibir dan pahatan wajah yang sangat mirip dengan Arta, ditambah dengan potongan rambut yang sama, membuat anak itu seperti kembarannya namun versi mini.
Arta berjongkok agar tingginya sama dengan anak berusia tiga tahun itu.
"Ini anak aku?"
Feerly mengangguk dan membiarkan Arta memegang anaknya.
"Siapa namanya?"
"Giandra Samuel Putra."
Feerly tertawa kecil dengan mengelus rambut pirang anaknya. "Maaf ya ada nama kakaknya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Arta! || END
Teen FictionIni tentang mereka. Artalyta Venustya dan Feerlycia Angelita, dua remaja yang harus bersatu hanya karena sebuah kejadian. Feerly yang harus sabar dan selalu setia dengan pria tersebut. Selain Arta memiliki seorang kekasih yang selalu di utamakan, p...