Thank You, Arta!
Part 21Happy reading ❤️
-
-Sudah tiga hari setelah Arta mengusir istrinya di rumah sakit. Bener, gadis itu pergi tanpa berkunjung lagi menemui Arta yang masih dirawat.
Arta kembali drop, ternyata tak bisa dipungkiri bahwa dia merasa ada yang hilang dari dirinya. Tak ada gadis yang selalu datang dan memberikannya senyum manis walaupun kehadiran tak pernah diinginkan.
Hari ini, Arta sudah membuka matanya pukul delapan pagi. Pria itu langsung meminta untuk bertemu dengan istrinya. Ucapan Dino kala itu terus menghantuinya, membuat pikiran dan hatinya kacau.
Didalam perjalanan, Arta menyandarkan kepalanya, menggenggam tangannya sendiri. Tubuhnya masih sangat lemas, setelah tiga hari drop dan sekarang sadar langsung meminta menemui istrinya.
Mereka sampai di rumah Feerly, Arta langsung turun dengan langkah pelannya. Tak memperdulikan Ola yang masih mengambil barang-barang.
Arta mengatur nafas dengan sesekali mengetuk pintu rumah itu. Beberapa saat kemudian Feerly membuka pintu. Terlihat pria yang masih memakai pakaian rumah sakit dengan perban yang masih melekat pada kepalanya.
"Kak Arta."
Arta langsung berlutut dan memeluk kaki Feerly. Gadis itu menatap Ola, membuat Ola tersenyum mengangguk.
Feerly menarik tangan Arta agar berdiri. "Eh kenapa?"
"Jangan gini dong kak."
Arta menatap istrinya dan langsung memeluk tubuh itu. "Gue minta maaf, Feer."
"Gue nyesel."
"Ternyata bener, gue nyesel enggak dengerin kata Dino."
"Gue mohon, jangan pergi. Gue tarik kata-kata gue. Sumpah, Feer. Gue minta maaf. Gue rela di hukum, tapi tolong jangan pergi dari kehidupan gue." Suara Arta terdengar sangat pilu.
Feerly melepaskan pelukannya dan menatap Arta. "Enggak usah dipikirin ya, kesehatan kakak dulu yang penting."
Feerly tersenyum dan mengelus pipi suaminya. "Sekarang, kakak ke rumah sakit lagi ya. Nanti Feerly ke sana kok."
Arta memeluk tubuh itu dan terus menggeleng. "Enggak, gue mau di sini sama lo."
"Gue mohon, Feer."
Gadis itu menatap Ola yang berjalan mendekat dan memberikan tota bag berukuran sedang. "Enggak papa El di sini dulu, yang penting jangan lupa minum obat."
"Dia kangen sama kamu, dia pengen deket sama istrinya."
Feerly menatap wajah Arta yang berada di pundaknya. "Iya ayo, aku temenin. Tapi kita ke rumah sakit lagi ya."
Pria itu menggeleng. "Gue mau di sini."
Feerly mengangguk dan menerima tota bag itu. "Itu ada obat sama bubur. Tolong jaga cucu omah ya."
Feerly mengangguk tersenyum. "Yaudah, omah tinggal ya."
Feerly mencium punggung tangan itu. "Hati-hati omah."
Wanita itu mengangguk dan berjalan menuju mobilnya.
Feerly menatap suaminya yang masih memeluk tubuhnya. "Kita masuk ya, makan terus minum obat."
Arta melepaskan pelukannya dan Feerly membawa Arta masuk kemudian duduk di kursi kayu.
Feerly duduk di samping Arta, mengelap keringat itu. "Di sini mah panas. Enggak ada kipas apa lagi AC."

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Arta! || END
Teen FictionIni tentang mereka. Artalyta Venustya dan Feerlycia Angelita, dua remaja yang harus bersatu hanya karena sebuah kejadian. Feerly yang harus sabar dan selalu setia dengan pria tersebut. Selain Arta memiliki seorang kekasih yang selalu di utamakan, p...