2. ice cream

6.2K 490 29
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Author POV

Levin terbangun dari tidurnya ketika dia menyadari sinar matahari pagi sudah menembus kamarnya. Dia bangun dari tidurnya dan duduk sambil menatap kosong kearah depan. Dia menggosok matanya karna bangun tidur.

Perutnya berbunyi. Itu tandanya dia kelaparan. "Aku lapar" katanya kemudian turun dari tempat tidurnya dan menuju kamar kedua orang tuanya. Levin dengan mudah membuka pintu kamarnya sendiri dan berlari menuju kamar orang tuanya untuk mencari Jennie.

Pintunya terkunci dia tidak bisa membukanya. Dia mengetuknya berulang kali tapi na'as tak ada jawaban dari dalam. "Mommy!" Panggilnya sambil mengetuk.

"Kenapa tidak ada yang menjawab? Apa tidak ada orang didalam?" Gumamnya.

"Mommy! Aku lapar!" Katanya terus mengetuk.

Tetap tak ada jawaban dan alhasil Levin pergi kekamar sang kakak. "Apa unnie ada didalam?" Gumamnya kemudian mencoba mencapai knop pintu kamar unnienya dan mencoba membukanya. Belum sempat dia membukanya ahjumma yang baru saja ingin membersihkan rumah melihatnya dan terkejut.

"Ohh Levin ssi... Kau sudah bangun? Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya ahjumma menghampirinya.

"Aku ingin membangunkan unnie tadi karna aku lapar" katanya.

"Oh kau lapar? Kalau begitu ayo aku akan siapkan makanan untukmu dan nanon ssi" katanya kemudian menggandeng tangan Levin. Dengan hati hati ahjumma menuntun Levin menuju kebawah.

Ahjumma segera menggendong Levin dan meletakkannya di kursi booster ya sementara dia akan memasak untuk sarapan keduanya.

"Ahjumma! Apa kau tau mommy kemana? Aku mengetuk pintu kamarnya dan dia tidak disana" katanya bertanya.

"Oh Jennie ma'am sudah pergi sejak pagi tadi. Katanya dia sedang ada meeting" kata ahjumma.

"Dada?"

"Ya mereka pergi bersama" kata ahjumma dan Levin mengangguk.

Ahjumma kembali memasak untuk sarapan Levin. Levin kembali tertunduk kala dia merasa sedih bahwa ibunya sibuk bekerja dan tidak lagi bisa bersamanya.

Ya Jennie pergi pagi pagi sekali karna dia memiliki meeting penting dengan Client. Lisa mengantarkannya keperusahaan. Dua tahun Jennie mengambil cuti, perusahaannya menjadi kacau balau tak ada yang menanganinya dengan baik. Itu sebabnya saat ini dia harus turun tangan sendiri untuk mengurusnya.

Dua minggu sudah Jennie sibuk dengan pekerjaannya sehingga terkadang dia mengabaikan Levin yang terus memintanya untuk pergi keluar. Bukannya Jennie tidak ingin hanya saja dia belum sempat saat ini. Tapi pikir Levin sang ibu sudah tidak perduli lagi dengannya. Itu sebabnya setiap kali Jennie pergi bekerja Levin selalu merasa sedih.

----------------

Nanon baru saja bangun dari tidurnya. Hari ini dia tidak pergi kesekolah karna mendapat libur dari pihak sekolah karna sedang mengadakan rapat dewan guru. Nanon mengusap matanya kemudian bangkit dari ranjangnya untuk keluar.

Dia keluar dari kamarnya menuju kebawah. Dia menuruni tangga dan melihat adik kecilnya sedang sarapan sendirian di meja makan. Nanon mengerutkan keningnya kala dia tidak mendapati kedua orang tuanya disana.

My parents from the star GEN II (BUKAN JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang