45. back

3.3K 372 22
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Author POV

Pagi ini Jennie sudah diperbolehkan untuk kembali kerumahnya, karna dokter mengatakan kondisi Jennie sudah jauh membaik. Tentu saja, yang membuatnya baik baik saja siapa lagi jika bukan anak tersayangnya nanon.

Jennie duduk di belakang bersama nanon, sementara Lisa mengemudi. Jennie tak henti hentinya menggenggam tangan sang anak seolah tak ingin melepaskannya. Dia bersandar pada bahu nanon dan menggenggam erat tangan nanon.

Nanon menatap luar jendela. Raganya disana, tapi pikirannya jelas tidak disana. Tentu saja! Mungkin masalahnya dengan kedua orang tuanya telah usai, Tapi dengan kekasihnya? Itu belum selesai.

Perasaan nanon menjadi tidak enak sejak semalam. Entahlah, dia terus terpikirkan dengan kekasihnya itu.

Dia akan mengecek ponselnya untuk melihat apa ada pesan dari sooya tentang kekasihnya itu?.

"Sebentar mommy" kata nanon mengambil ponsel di saku celananya.

Jennie menegakkan kepalanya dari bahu nanon dan cemberut kearah sang anak. "Ck! Kenapa baby?" Tanya Jennie cemberut.

"Sebentar saja please.." katanya membuka ponselnya.

Jennie cemberut dan tak perduli. Dia kembali menyandarkan kepalanya di bahu nanon dengan manja. Oh ya ampun! Jennie benar tak mau melepaskan nanon.

Nanon membuka layar ponselnya, tapi na'as dia tak mendapat pesan apapun dari kekasihnya atau sahabatnya itu. Apa perlu dia menghubunginya?. Ugh! Dia terlalu gengsi untuk itu.

Jennie yang menyadari anaknya sedang gelisah itu menatapnya dan mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa baby? Apa kau baik baik saja?" Tanya Jennie.

Nanon menghela nafasnya kemudian mengangguk sambil tersenyum. "Tak apa mommy.." kata nanon dan Jennie juga tersenyum, dia kembali menyandarkan kepalanya di bahu nanon.

Nanon kembali menatap keluar jendela setalah dia menyimpan ponselnya.

Ponselnya membi bergetar. Dia berharap itu Beby atau sooya, tapi ternyata bukan. Itu Steve yang mengabarinya bahwa hari ini akan ada acara perkumpulan dengan para anggota ekskul musiknya.

Tak lama kemudian mereka sampai dirumah. Lisa segera turun untuk membukakan pintu untuk Jennie. Jennie keluar dibantu Lisa dan juga nanon. Keduanya memapah Jennie dengan baik kedalam rumah.

"Mom.. dad.. aku perlu kesekolah hari ini" kata nanon.

"Kau ingin kesekolah?" Tanya Lisa dan nanon mengangguk.

"Tak bisa kau dirumah dulu saja? Temani mommy... Mommy merindukanmu.." kata Jennie cemberut.

"Maaf mommy.. tapi aku harus. Karna para anggota musik hari ini mengadakan pertemuan" kata nanon.

Jennie menghela nafasnya kemudian dia dengan pasrah mengiyakan kata kata nanon.

Mereka kembali masuk bersama. Diambang pintu, merka sudah disambut dengan si kecil Levin.

"Mommy!!" Panggil Levin berlari merentangkan tangannya menuju Jennie. Jennie berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka. Kemudian Levin memeluk tubuh Jennie dan Jennie juga melakukan hal yang sama.

Levin terkikik dan tersenyum kala dia melihat wajah Jennie pagi ini.

"Apa kamu sudah baik baik saja mommy?" Tanyanya menangkup pipi Jennie.

My parents from the star GEN II (BUKAN JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang