24. berdamai

3.5K 375 43
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Author POV

Nanon sudah mulai berlatih untuk konsernya. Ya dia sudah menjalaninya selama 3 hari ini. Dia dilatih oleh coach asal dari YG entertainment yang juga dimana G menaungi agensi tersebut.

Hari ini dia berlatih sambil membawa Levin. Karna kedua orang tua mereka masih ada pekerjaan dan akan pulang sore nanti, jadi terpaksa nanon yang menjaga adiknya.

"Tetaplah disini selama nunna berlatih! Jangan nakal skala!" Ingat nanon membuat Levin duduk di kursi penonton di studio dance itu.

"Tapi nunna... Aku akan bosan hanya menunggumu" kata Levin.

Nanon menghela nafasnya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ok nanti setelah nunna selesai, akan nunna belikan kamu ice cream ok" kata nanon.

"Benarkah?" Tanya Levin.

"Iya"

"Ok nunna aku akan menunggu disini" kata Levin dengan semangat.

Nanon tersenyum kemudian mengacak acak rambut adiknya. Nanon bangkit dan kembali untuk berlatih bersama coachnya.

Hari ini nanon akan berlatih dance bersama coach menari yang sengaja G Minta untuk melatih sang keponakan.

Ya konser ini akan diproduksi oleh G. Dia yang akan bertanggung jawab untuk semuanya. Mereka sangat antusias dan bersemangat untuk itu.

Levin memperhatikan sang nunna yang sedang berlatih. Ugh! Lama kelamaan dia menjadi bosan karna hanya memperhatikan sang nunna. Levin mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat dan ya dia benar benar bosan dan tak bisa melakukan apapun.

Levin ingin buang air kecil. Tapi karna dia sedang tidak menggunakan Pampers jadi dia harus pergi kekamar mandi. Dia Ingin meminta bantuan nanon tapi sepertinya nunnanya sedang sibuk.

Levin memutuskan untuk ketoilet sendiri. Dia turun dari kursi dan berjalan menuju dimana toilet berada.

Levin keluar studio dan mencari toilet. Dia berjalan menelusuri koridor tapi na'as dia tidak menemukan toilet.

"Ck! Dimana kau toilet?" Gumam Levin mendecak kesal.

Levin terus melangkah tapi sepertinya langkahnya menjadi salah?. Dia pergi entah kemana itu tempatnya. Seperti ruangan penyimpanan barang yang penuh. Ugh itu gudang.

Levin menjadi bingung dan dia mengedarkan pandangannya dan tak ada seorang pun disana yang lewat. Levin mulai ketakutan karna dia Tidak tau harus berbuat apa.

"Mommy~~" lirihnya hampir menangis.

Bibirnya sudah melengkung kebawah dan bersiap untuk menangis. Benar saja detik berikutnya Levin mulai menangis histeris karna dia merasa ketakutan.

"Mommy~~" katanya disela Isak tangisnya.

Suara tangisan Levin sangat nyaring bergema diseluruh penjuru bahkan mengisi koridor itu. Karna tempat dia berada cukup sepi.

My parents from the star GEN II (BUKAN JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang