9. caffe

3.7K 346 19
                                    

1

2

3

Let's read my story'.

.
.
.

Author POV

Yeri dan nanon tiba di sebuah caffe dimana nanon sudah membuat janji dengan teman temannya.

Mereka memasuki caffe bersamaan. Mata nanon mengedar keseluruh penjuru ruangan untuk mencari keberadaan teman temannya.

"Dimana mereka?" Gumamnya.

Teman temannya sedang asik mengobrol di meja yang cukup besar dengan soffa empuk sebagai kursinya. Tak lama Steve melihat nanon yang baru saja tiba bersama seorang gadis dibelakangnya.

"Nanon!" Panggilnya dan nanon menoleh. Dia tersenyum lebar kemudian dengan reflek menarik tangan Yeri untuk menghampiri teman temannya. Yeri Tidak memprotes dan mengikuti apa yang nanon lakukan.

"Hay teman teman" katanya kemudian memberi high five pada teman temannya. Mereka menerimanya dengan senang hati.

"Oh ya guys! Kenalkan ini unnie Yeri.. dia unnieku" kata nanon memperkenalkan Yeri.

"Oh hai" sapa mereka pada Yeri dan memberi high five pada Yeri terkecuali sooya yang mendekatinya dan bercipika cipiki padanya.

"Ayo duduk unnie" kata nanon mempersilahkan Yeri untuk duduk. Yeri duduk disamping nanon dengan malu malu.

"Ok sekarang kalian pesan apa saja sesuka hati kalian karna aku akan mentraktir kalian" kata Steve dengan bahagia dan mendapat tawa dari yang lainnya.

Nanon dan yang lainnya memesan makanan dan minuman untuk mereka. Sambil menunggu makanan datang mereka saling mengobrol satu sama lain dan bahkan mereka juga mengajak ngobrol Yeri. Meskipun merasa canggung Yeri masih tetap menjawab pertanyaan pertanyaan dari teman teman nanon. Untungnya sooya anak yang mudah akrab dengan siapapun jadi dia bisa mencairkan suasana agar tidak ada kecanggungan.

"Ah aku jadi merindukan makan dikantin bersama kalian" kata bright dengan sedih.

"Itu salahmu lulus terlalu cepat!" Kata Steve.

Ya dikarenakan hanya bright yang tidak seangkatan dengan yang lainnya. Dia lulus lebih dulu dibanding nanon dan teman teman lainnya.

"Bagaimana bright? Apa dikampusmu banyak gadis gadis cantik?" Tanya Steve.

"Oh atau mungkin... Gadis gadis seksi?" Kata haruto menambahkan yang membuat yang lainnya terkekeh.

"Yah dasar bodoh! Diotak kalian hanya gadis gadis saja!" Kata sooya yang membuat lainnya terkekeh.

"Jadi bright? Kenapa kau mengambil fakultas hukum? Kau menyukai musik dan kenapa tidak mengambil seni saja?" Tanya nanon dan bright menyimpan minumannya diatas meja.

"Aku memang menyukai musik... Tapi bukan berarti aku harus masuk ke fakultas musik. Musik hanya sekedar hobi, jika aku benar benar mempelajarinya itu tidak akan menarik lagi" katanya yang membuat nanon mengangguk.

My parents from the star GEN II (BUKAN JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang