27. daddy i love you..

3.9K 403 61
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Author POV

Nanon baru saja tiba dirumahnya setelah dia keluar membeli pembalut untuk Jennie dan bertemu dengan Beby sebentar tadi.

Hati nanon kembali berbunga bunga. Pasalnya pada akhirnya sesuatu yang mengganjal di hati nanon kini terjawab sudah. Ya meskipun dia belum tau Beby masih mencintainya atau tidak. Tapi itu tak masalah, karna bisa kembali berteman dengan Beby saja dia sudah sangat senang.

Nanon masuk kedalam rumahnya dengan perasaan penuh bahagia. Dia membuka knop pintunya dan kembali menutupnya. Tapi saat dia berbalik dia dibuat terkejut dengan kehadiran Jennie disana.

"Oh shit!" Gumamnya terkejut memegang dadanya. Nanon memejamkan matanya karna terkejut. Nanon menepuk nepuk dadanya untuk menetralisir kekagetannya.

Jennie menatap tajam sang anak dan menyilangkan kedua tangannya di dada, seolah dia akan membunuh nanon. Tentu saja itu akan Jennie lakukan. Dia menyuruh nanon membeli pembalut pada pukul delapan dan nanon kembali pada pukul 10 padahal minimarket tak jauh dari rumah mereka.

"Oh! Hai mommy" kata nanon menyengir pada Jennie.

"Darimana kamu?!" Tanya Jennie tajam.

"Membeli pembalut?" Kata nanon menunjukan kantong plastik isi pembalut.

"Apa kau membelinya di Paris? Sehingga kau baru pulang jam segini?" Tanya Jennie mendengus.

Nanon tersenyum menampilkan deretan giginya kemudian menggaruk kepalanya. "Ah mommy... Maafkan aku... Tadi... Aku.. eummm a-ah itu.. apa" kata nanon gugup.

"Apa?! Jawab yang benar!" Kata Jennie menyentak yang membuat nanon tersentak kaget.

"Itu mommy tadi...." Kata nanon mencari alasan. "Ah itu mommy tadi minimarket di dekat rumah kita tutup, jadi aku membeli ditoko lain" kata nanon beralibi.

Jennie menyipitkam matanya pada nanon dan nanon kembali menyengir. Jennie mendesis kemudian memutar bola matanya malas.

"Mana pembalut mommy?!" Kata Jennie mengulurkan tangannya.

"Ah ini" kata nanon seraya memberikan plastik itu pada Jennie. Jennie mengambilnya dari tangan nanon dan melihat isinya. Hanya sekedar memastikan bahwa itu Tidak salah.

"Aku membelinya dengan benar kan?" Kata Nanon memastikan.

Jennie melirik dan cemberut pada anak itu. "ya!" Kata Jennie kesal.

Nanon tersenyum seperti orang bodoh dan untungnya dia membeli dengan benar.

"Itu artinya aku sudah boleh mendapatkan susumu?" Tanya nanon.

Jennie menoleh dan melorotkan matanya. "Apa katamu?!" Tanya Jennie tajam.

"A-ah Tidak. Itu maksudku... Apa aku sudah boleh kekamar?" Tanya nanon.

Jennie mendecak kemudian memutar bola matanya. Dia tadi mendengar apa yang nanon ucapkan hanya saja dia ingin mengerjai anaknya.

"Sudah sana!" Kata Jennie mendengus.

Nanon menyengir kemudian mempercepat langkahnya untuk pergi kekamarnya.

Jennie mengulum bibirnya untuk menahan tawanya. Dia sangat senang memarahi anaknya seperti itu karna pasalnya nanon terlalu lucu untuk dimarahi.

My parents from the star GEN II (BUKAN JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang