(Belum di revisi)
Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah
sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
Rania mempersilahkan Natta dan Al masuk kedalam rumahnya " Natta kita makan malem dulu ya kamu pasti belom makan kan".
"Iya tan" Natta membalas nya dengan senyum.
Mereka bertiga sudah duduk di meja makan, berbagai hidangan sudah tersedia di atas meja makan " Natta kamu mau makan apa sini tante yang ambilin" Rania sudah memegang satu piring untuk Natta dan bersiap mengambil kan hidangan apa saja yang di inginkan oleh Natta.
"Enggak usah tante biar aku sendiri aja"
"Oh ya udah kamu makan yang banyak ya" Rania benar benar berterima kasih kepada Natta karena sudah mau menolong anak nya untuk sembuh.
Rania juga sudah menganggap Natta sebagi anak nya sendiri, Rania benar benar senang karena sekarang ia memilki seorang putri untuk menemani nya berbelanja dan melakukan hal yang di lakukan seorang ibu dan anak perempuan nya.
"Al kamu mau makan apa?"
"Apa aja terserah lo"
Natta mengambil Al nasi beserta lauk pauk nya. Natta menyerahkan piring yang sudah terisi penuh kepada Al.
Hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar di meja makan tidak ada pembicaraan hangat yang di lakukan seperti keluarga lain nya saat makan bersama.
Selesai makan malam Natta dan Rania duduk di ruang tengah, sedangkan Al sudah berada di kamarnya untuk melakukan kegiatan mandi nya, jika bukan karena Natta yang membujuknya Al tidak akan mau pergi meninggalkan Natta bersama ibu nya.
"Natta kamu tidur nya di kamar Raska ya berdua"
"Emm tante aku sama Raska bisa pisah kamar aja gak?" Sebenar nya Natta merasa tidak enak mengatakan hal ini kepada Rania, tapi mau gimana lagi ia tidak merasa nyaman tidur bersama seorang pria meskipun dirinya dan Raska pernah tidur berdua diranjang tapi kan itu dalam keadaan siang lagi pula dirinya tidak ikut tidur ia hanya menemani Raska tidur siang.
"Kalo kamu nyaman nya kaya gitu gak papa tante ngerti kok" Rania berujar dengan senyum manis.
"Makasih tante"
"Iya sama sama tante juga makasih banget sama kamu udah mau bantu Raska sembuh"
Obrolan mereka berdua berlanjut sampai akhirnya ada suara yang menghentikan pembicaraan mereka "NATTAA!!" teriakan yang berasal dari lantai atas membuat dua orang wanita yang sedang duduk bersantai di ruang tengah teralihkan.
Al berteriak kencang memanggil Natta ia sudah lama menunggu didalam kamarnya tapi Natta tidak kunjung datang.
"Tante aku ke atas dulu ya" setelah mendapat anggukan dari Rania Natta langsung bergegas ke atas untuk menghampiri Al yang sepertinya sedang marah.