⚠️MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️》》》》》》》》《《《《《《《《《
Semua murid di suruh untuk menuliskan nama mereka dan angka yang di sukai di atas kertas kecil yang sudah di berikan satu persatu, kemuduan melipat kertas nya hingga kecil dan di kumpul kan bersama kertas lain nya dalam satu wadah.
"Udah semua nya" teriak pak Toni.
"Udah pak" jawab semua murid serempak.
"Oke game nya akan bapak mulai, kalian akan mendapat Kan pasangan masing masing sesuai kertas di dalam kota ini" jelas pak Toni. Setiap kelas akan menulis nama dan angka favorit mereka jika angka tersebut sama dengan salah satu teman sekelas mereka, akan di pasangkan menjadi satu tim.
Berhubung Natta dan Raska berbeda kelas sudah di pastikan mereka tidak akan masuk dalam tim yang sama.
"Anjing" umpat Raska begitu mengetahui jika dirinya tidak akan satu tim dengan gadis nya.
Masing masing panitia membawa kota yang sudah di isi perkelas, panitia membantu mengeluarkan kertas dan membagi tim untuk bermain game.
Kelas Natta sudah selesai pembagian tim Natta melihat kertas di tangan nya ternyata Alvin yang akan menjadi pasangan nya dalam tim ini, sedangkan Salsa dan Tasya mereka mendapatkan pasangan Refan dan Dika.
Raska satu tim dengan Rena, dia adalah teman sekelasnya gadis yang terkenal dengan julukan bisu karena dia jarang berbicara bahkan di dalam kelas dia hanya diam jika ada yang berbicara dengan nya dia hanya akan menjawab dengan anggukan kepala atau gelengan. Tidak heran jika teman satu kelasnya memanggil nya dengan sebutan bisu.
Rena tidak tertarik dengan Raska dia tidak seperti gadis lainnya yang tergila gila karena pesona lelaki itu, Rena tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar nya.
"Enak banget si bisu satu kelompok sama Raska" ucap salah satu siswi yang bernama Dinda ke pada teman nya.
"Iya, kan gue pengen, kenapa gak gue aja sih" siswi yang di ketahui bernama Rara ikut menimbrung.
"Ngarep lo goblok" ucap Dinda ngotot.
"Ya iyalah siapa yang gak mau sekelompok sama cowok seganteng Raska"
"Iya juga sih" Dinda mengangguk membetulkan perkataan teman sekelasnya.
Raska menghampiri Alvin yang sedang berdiri di dekat tenda. "Tuker" hanya satu kata yang di ucapkan Raska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Teen Fiction(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...