MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
"Mama ikut senang dengar nya, sehat sehat ya cucu oma" Rania tersenyum, tangan nya mengusap perut Natta.
Rania datang berkunjung karena mendengar kabar Natta hamil, tentu saja diri nya merasa senang, sebentar lagi dia akan memiliki cucu.
"Mama bawa ini, nanti kamu makan ya" Rania menyerahkan paperbag yang ia bawa kepada Natta, Rania tau jika Natta sangat menyukai makanan manis seperti kue dan eskrim jadi tadi sebelum dia datang ke sini Rania mampir ke salah satu toko kue untuk membeli nya.
"Makasih ya ma" Natta mengambil paperbag nya.
"Hari ini kamu ikut mama aja ya" ajak Rania, niat nya hari ini dia ingin mengajak Natta berbelanja keperluan bayi.
"Mau kemana ma"
"Kita belanja aja, abisin uang suami kamu"
"Kamu mau kan"
"Aku mau, tapi aku izin dulu sama Al" tentu saja Natta mau berbanja bersama mertua nya tapi dia harus meminta izin terlebih dahulu pada suami nya.
Rania mengangguk dan tersenyum, setelah itu Natta pergi ke kamar nya yang berada di lantai dua.
Natta membuka pintu kamar dan melihat Al yang sedang tengkurap di atas ranjang wajah pria itu menindih bantal.
"Al" panggil Natta setelah masuk dan menutup pintu.
"Kamu ada mama kok di dalam aja, gak sopan tau" Natta duduk di samping Al tangan nya mengelus rambut Al.
"Dia bukan mama aku" Al memindahkan kepala nya ke pangkuan Natta.
"Gak boleh gitu, mama Rania itu mama kamu" omel Natta mentang mentang yang memiliki tubuh Raska jadi mama Rania hanya mama Raska.
"Elusin lagi yang" Al semakin merapatkan diri nya pada Natta.
Natta menuruti nya dia terus mengelus rambut Al.
"Aku sama mama mau pergi" Natta buka suara setelah tadi saling diam beberap menit.
"Mau kemana" Al langsung mengangkat kepala nya dan menatap Natta.
"Kata mama mau belanja bareng"
"Enggak" ucap Al, kepala nya kembali ia terus di atas paha Natta dan tangan nya melingkar di perut sang istri.
"Kok gitu" Natta sedikit tidak mengerti dengan Al bagaimana bisa dia tidak di izin kan pergi bersama ibu nya sendiri.
"Kalo kamu pergi aku sendirian dong" suara Al terpendam karena bibir nya menempel pada paha Natta.
Natta tersenyum geli, kenapa Al menjadi imut seperti ini.
"Aku kan pergi nya gak lama, lagian aku jarang pergi sama mama" Natta masih berusaha membujuk Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Teen Fiction(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...