(Belum di revisi)
Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah
sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
"Natta gue mau takoyaki nya 10.000 ya" saat stan makan Natta dan teman teman nya sepi Risky datang untuk membeli.
"Bentar ya kak adonan nya lagi di bikin Mutiara" ucap Natta.
"Duduk dulu aja kak" kali ini bukan Natta yang menawar kan duduk pada Risky melainkan Tasya.
"Iya" Risky duduk di samping Salsa yang sedang asik memakan seblak buatan nya sendiri.
"Biar gue aja yang bikin buat kak Risky" Tasya bangkit dan mengambil alih adonan yang di pegang Natta.
Natta mengalah dan memilih duduk di samping Risky karena hanya itu tempat kosong, bangku bekas Tasya duduki sudah di ambil alih oleh Mutiara.
"Natta hari minggu ini lo ada waktu gak" Risky menatap Natta yang berada di samping nya berharap gadis itu mengatakan apa yang ada di pikiran nya.
"Emang kenapa ya kak"
"Kalo ada gue mau ngajak lo jalan"
"Tapi kan gue udah punya cowok kak" Natta tidak mengerti dengan Risky jelas jelas pria Ini tau jika dirinya memiliki seorang kekasih.
"Emang nya gak boleh ya kalo gue mau jalan sama lo kan cuma jalan jalan aja" ujar Risky tenang.
"Nih kak" Tasya menyerahkan takoyaki pesanannya Risky yang sudah selai di buat pada pemilik nya.
"Ya gak boleh lah kak" ucap Natta sendiri meninggi lantaran kesal dengan Risky yang tidak mengerti.
Plak.
Uhukk.
Sebuah pukulan dari belakang yang mengenai kepalanya membuat takoyaki yang sudah masuk kedalam mulut Risky kembali keluar.
"Lo tolol apa bego sih Ky" tanya Dito kesal.
Dito bersama dengan Al, Reza, dan Deon memutuskan untuk pergi ke tenda dagangan Natta untuk berkumpul bersama yang lain. Tapi saat ia mulai mendekat Dito mendengar pembicaraan antara Natta dan Risky.
"Apaan sih lo dateng dateng main mukul aja" ucap Risky kesal.
"Gue denger ya lo ngomong apa ke Natta"
"Bukan urusan lo"
Seketika tubuh Risky menegang, ia merasakan ada benda tajam yang menyentuh permukaan kulit kepala nya dan terus menekan nya secara perlahan.
"Al ganteng jangan ya itu anak orang sayang" Natta mencoba menahan tangan Al yang memegang pisau lipat dan mengarah kan nya ke kepala Risky.
Al tetap diam dan menghiraukan Natta sudah berapa kali pria ini di beri peringatan untuk tidak mendekati gadis nya tapi dia tetap nekat dan melanggar nya.
