MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG
BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️》》》》》》》》《《《《《《《《《
Raska sedang fokus mempertahankan diri nya agar kedua curut tidak mengambil alih tubuh nya, dia masih ingin bersama dengan Natta. Tapi dua curut di dalam sudah berisik meminta untuk keluar.
"Aaa.. mau sama Natta"
"Gue mau keluar!"
"Raska gantian dong..."
"Gantian anjing!"
Raska masih terus mempertahankan posisi nya, Al sedang berusaha untuk keluar dan mengambil alih tubuh nya.
Natta melihat kerutan di kening Raska. "Kamu kenapa sih" tanya Natta.
"Ha? Enggak kok aku enggak kenapa napa" Raska lansung mengangkat kepala nya dan menggeleng.
Kini Natta sedang menikmati makan malam nya, Raska duduk di kursi dekat ranjang pria itu terlihat kembali memajamkan mata nya, Deero dan Al terlalu bersisik di dalam sana.
"Kapan aku boleh pulang" Natta membuka pembicaraan.
"Kata Dokter tiga hari lagi kamu boleh pulang" Raska menatap Natta yang juga menatap nya.
"Kamu kenapa sih" Natta heran dengan eksperi wajah Raska yang melihat kearah nya.
"Deero sama Al bacot" ucap Raska kesal.
"Mereka kenapa"
"Mau keluar"
Natta mendekat kan wajah nya ke arah Raska, dia menatap mata Raska tangan nya terangkat mengusap rambut suami nya.
"Kalian berdua nanti ya, tunggu giliran" Natta tau jika Deero dan Al bisa mendengar nya.
"Kamu gak makan" Natta kembali ke posisi nya.
"Enggak, aku mau nya tidur sambil meluk kamu" ucap Raska.
Natta menyudahi aktifitas makan nya, wanita itu menaruh mangkuk di atas nakas. Dia menggeser sedikit tubuh nya ke sisi ranjang agar terdapat tempat kosong untuk Raska.
"Sini" Natta menepuk sisi kosong di samping nya dengan senyum manis.
Raska bangkit dan langsung menidurkan diri nya di sebelah Natta, pria itu langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Natta.
Natta memeluk Raska dan mengusap kepala pria itu yang bearad tepat di depan dada nya.
Natta sedikit membetulkan posisi tidur nya agar infus di tangan nya tidak naik kembali ke atas, dia memejamkan mata nya.
🌻~🌻~🌻
Keesokan pagi nya Natta terbangun karena mendengar suara tangis tepat di samping nya. Wanita itu membuka mata nya, perlahan lahan ia mencoba mengumpulkan kesadaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Teen Fiction(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...