(Belum di revisi)
Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah
sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalo kata junkyu jika tidak mau di manfaatkan oleh orang lain jangan lah jadi orang yang bermanfaat:)
Malam ini mereka tidak mengadakan acara apapun karena lelah dengan perjalanan panjang meraka semua memutuskan untuk memulai acara bakar bakaran di keesokan malam.
"Nat lo mau kemana" tanya Salsa saat melihat Natta pergi keluar kamar dengan membawa dua kotak makan.
"Mau goreng cimol" balas Natta.
Gadis itu berjalan menuruni tangga dan berjalan menuju dapur. Natta menuangkan minyak goreng kedalam wajan secukupnya, tak lupa ia menyalakan api dalam ukuran kecil agar saat nanti di goreng cimol nya tidak meledak dan mengenai permukaan wajah nya.
Karena merasa tangan nya lengket karena terkena sedikit tumpahan minyak saat tadi menuangkan nya ke wajan Natta memutuskan untuk pergi ke kamar mandi di dekat dapur.
Ternyata saat tadi di kamar mandi, tiba tiba saja Natta ingin buang air kecil. Setelah selesai dengan urusan nya di dalam kamar mandi Natta kembali ke depan wajan yang tadi ia panaskan, Natta mulai memasukan cimol itu sedikit demi sedikit awal mula menggoreng tidak terjadi apa pun sampai akhirnya.
"Akkhhh"
Mendengar teriakan gadis nya Raska bergegas turun ke bawah.
"Kamu kenapa" Raska panik melihat Natta berada di dapur dengan kedua telapak tangan yang menutup wajah nya.
"Muka sama mata aku perih Raska" sekarang semua permukaan wajah Natta berwarna merah.
"Kenapa bisa kaya gini Natta" Raska ikut panik melihat keadaan gadis nya.
Raska menarik Natta mendekat ke arah wastafel, menurun kan tangan gadis itu membasuh sedikit demi sedikit wajah Natta dengan air yang mengalir.
Setelah merasa jauh lebih baik Natta sedikit demi sedikit membuka matanya secara perlahan karena sungguh rasanya sangat perih bahkan saat kulit pipi nya terkena sentuhan sedikit saja makan rasa nya seperti di tarik.