MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
"Salsa cantik sini piring nya abang isiin udang sama sosis ke sukaan kamu" Dito mengulurkan tangan nya dan tersenyum manis di depan Salsa bermaksud meminta piring gadis itu.
"Enggak usah gue bisa sendiri" tanpa mempedulikan Dito yang berniat membantunya Salsa memilih melakukan hal itu sendiri.
Dito cemberut pertolongan yang ia tawar kan pada gadis manis di depan nya ini, di tolak mentah mentah padahal dirinya tulus menolong gadis itu, tidak dia berbohong tentunya ada unsur godaan di dalam nya.
"Sa gue juga dong mau udang" Natta mengangkat piring nya mendekat nya kepada Salsa.
"Makasih" Natta melahap udah bakar buatan Deon dengan hikmat laki laki itu sangat pandai memasak entah bumbu apa yang di campur dengan udang bakar ini yang jelas rasanya sangat nikmat.
"Raska ambilin aku dong" Risa tersenyum manis di depan Al tangan nya terangkat menyerahkan piring kepada Al.
Al hanya diam tidak mengiyakan atau pun menolak laki laki itu seperti menganggap Risa tidak ada.
"Raska" Risa memanggil Raska memastikan siapa tau pria itu tidak mendengar nya.
Karena kesal permintaan nya di abaikan Risa kembali duduk di tempat nya dengan wajah yang kesal.
"Kamu mau apa Al sosis? Atau bakso?" Tanya Natta tangan nya bergerak mengambil piring makan Al yang masih kosong.
"Bakso sama udang aja" jawab nya.
Natta mengangguk dan mengambilkan seperti apa yang di mau kekasih nya, gadis itu kembali menaruh piring di depan Al.
"Anjir kenyang gue" Dito mengusap perut nya yang sedikit membuncit karena terisi penuh dengan makanan.
"Sama gue juga" ucap Reza, perut nya terasa akan meledak, ini salah nya yang terlalu banyak memasukan makanan ke dalam perut nya.
"Gue ke toilet dulu" Al pamit pergi ke toilet. perut nya terasa sakit karena pencernaannya tidak terlalu cocok dengan saus saus cabai seperti yang tadi ia makan barusan.
Natta mengangguk saja, jujur perut nya juga terasa penuh. Berjalan jalan sebentar di sekitar vila untuk menurunkan makanan yang berada di dalam perut nya tidak terlalu buruk untuk Natta jadi ia memutuskan untuk melakukan nya.
"Lo mau kemana" Tasya berteriak melihat Natta yang menjauh dari area berkumpul.
"Mau jalan jalan bentar" Natta membalas nya dengan berteriak balik.
Gadis itu melangkah kan kaki nya ke arah pinggir danau menghirup udara malam yang terasa dingin namun sejuk tangan nya terangkat untuk memeluk tubuh nya sendiri yang terasa dingin karena hembusan angin yang lumayan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Jugendliteratur(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...