🌻Arnaska 34🌻

50.1K 4.6K 64
                                    

MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

》》》》》》》》《《《《《《《《《

Tangan kiri Natta bergerak mengambil tanah basah dan menempelkan nya ke wajah pria yang berada di atas nya dengan begitu ia bisa bangkit dan berlari.

Natta terus berlari mencoba mencari pertolongan  di sekitar tempat ini, di lihat ke sana kemari hanya ada dirinya di sini dan beberapa pria yang tadi ingin melecehkan nya. Natta bisa merasakan jika para pria tadi masih mengejarnya ia terus berlari menuju tempat ramai seperti jalan raya yang banyak kendaran berlalu lalang.

Natta melihat telfon umum di ujung jalan ia bergegas untuk sampai di sana  dengan begitu ia bisa segera menghubungi Raska dan meminta pertolongan.

Natta bersyukur melihat uang koin berada di saku rok nya karena hanya uang itu yang ia punya Itu pun bekas kembalikan yupi yang ia beli tadi di kantin. Tangan Natta bergerak cepat memasuki koin ke dalam telfon umum jari jari nya menekan nomor telfon yang ia ingat di kepalanya, hanya nomor Raska lah yang ia hapal betul.

Sambungan pertama tidak di angkat entah sengaja atau memang Raska sedang sibuk di sana, Natta mencoba menghubungi Raska dengan sisa uang koin nya jika kali ini tidak tersambung juga Natta menyerah, tubuh nya sudah lemas dan nafas nya sudah mulai sesak tidak ada siapa pun di sini tidak ada yang bisa ia minta pertolongan.

"Halo"

Akhirnya percobaan kedua berhasil sambungan itu berhasil di jawab oleh Raska.

"Hiks.. Raska tolong aku" Natta berusaha mengucapkan nya dengan jelas suara hujan sangat kencang membuat suara nya terpendam.

"Sayang ini kamu" Suara Raska  terdengar sangat cemas di seberang sana.

"Iy..a hiks... tolong aku. Huaa"

"Jangan lari kamu" preman itu hampir mendekat ke arah Natta, gadis itu berlari menjauh dan melepaskan telfon umum itu dan membiarkan nya tergantung di bawah.

Di lain tempat tepat nya di sebuah gedung besar di pusat kota di dalam ruangan besar yang terletak di lantai atas gedung ini seorang pria remaja dan seorang wanita paru baya namun masih terlihat cantik. Pria remaja yang tak lain tak bukan adalah Raska dan bersama ibu kandung nya Rania mereka berdua sedang berada di dalam ruangan pribadi Rania di gedung kantor ini.

Sejak pagi tadi Raska berada di dalam ruangan ini dan membicarakan perihal pemindahan kepemilikan perusahaan yang sekarang di pegang Rania.

"Kamu mau kan gantiin mama mimpin perusahaan ini" ini adalah perkataan Rania yang entah sudah ke berapa kali nya meminta Raska menyetujui permintaan nya.

Yang di tanya hanya diam dan menatap lurus ke arah depan, Raska hanya diam karena dirinya kesal dan marah harus nya hari ini ia habis kan bersama Natta seperti biasanya tapi karena ibu nya memanggil dan mengatakan ada hal penting yang harus di bicarakan Raska harus melerakan Natta pergi ke sekolah tanpa dirinya.

ARNASKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang