MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG
BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️》》》》》》》》《《《《《《《《《
Natta dan Deero sedang berada di ruang TV, siang ini mereka menikmati waktu santai dengan menonton serial Televisi dan di temani bebrepa cemilan yang terletak di atas meja.
Derka, anak itu berada di dalam kamar nya dia selalu menyendiri, di dalam kamar pun Derka sering mematikan lampu kamar, Natta tidak tahu apa yang anak itu lakukan sendiri, intinya jika itu tidak membahayakan diri Derka Natta masih mebiarkan. Lagi pula jika dilihat lihat Derka memang memiliki kepribadian introvert
"Assalamualaikum" Dirka yang baru pulang sekolah masuk ke dalam rumah nya dan mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam" ucap Deero dan Natta bersamaan.
Dirka berjalan mendekat ke arah orang tua nya dan mencium tangan mereka.
"Tas nya jangan di taruh sembarangan ya"
"Siap bunda"
Dirka berjalan ke arah kamar nya. Natta selalu mengajarkan anak anak nya untuk mandiri dan bertanggung jawab.
Dirka bisa melihat kembaran nya yang sedang duduk di dekat jendela dan memandang ke arah luar.
Dirka Mendekat ke arah Derka setelah menaruh tas nya. "Mau main" Dirka mengatakan nya menggunkan bahasa isyarat.
Dirka dan Derka adalah anak pintar ke dua nya bisa memahami baisyarat dalam waktu singkat.
Derka menggelengkan kepala nya sebagai jawaban.
Dirka mengerti dia memilih mengganti baju nya, dan meletakan seragam nya di tempat cucian kotor bunda nya lah yang mengajarkan nya harus di taruh mana saja setiap barang.
🌻~🌻~🌻
Makan malam tiba, Derka dan Dirka sudah duduk di meja makan begitupun dengan ayah mereka. Natta, wanita itu sedang membuat menu terakhir untuk makan malam.
Natta meletakan satu piring yang berisi udang yang di goreng garing menggunakan tepung.
Mereka makan dengan tenang, ini salah satu yang Raska Al dan Deero terapkan tidak boleh berbicara saat sedang makan.
Selesai makan, Derka dan Dirka hendak kembali ke kamar setelah mereka mendapatkan kecupan selamat malam dari bunda nya.
Natta membiasakan kedua putra nya untuk tidak tidur terlalu malam, lagi pula besok Dirka akan kembali bersekolah.
"Dirka ikut ayah" Deero bangkit dan berjalan lebih dulu.
"Jangan di apa apain anak nya!" Natta berteriak karena punggung Deero yang menjauh.
Dirka menyusul ayah nya dengan kepala menunduk, ia pasti akan mendapat sesuatu dari ayah nya karena perilaku nya tadi siang.
Deero sengaja memilih ruang kerja nya sebagai tempat menginterogasi Dirka. Deero duduk di kursi kerja nya dan Dirka berdiri di hadapan nya dengan kepala menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Jugendliteratur(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...