🌻EKSTRA PART lll🌻

32.5K 2.7K 116
                                    

MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG
BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️

》》》》》》》》《《《《《《《《《

"Ava!"

Vara menghela nafas nya saat melihat anak yang seumuran nya, berjenis klamin laki laki berlari ke arah nya.

"Kan gue bilang gak usah ikut Aldi"

Dirka yang baru memberhentikan langkah nya di dekat Vara,  memandang gadis itu dengan datar. Apa kah Vara baru saja menggunakan kosa kata Lo - gue pada nya.

"Bilang apa tadi" tangan Dirka mencengkeram pundak Vara.

"Sakit, Aldi" Vara meringis karena pundak nya di cengkareng Dirka.

"Awas aja kalo ngomong kaya tadi lagi" Dirka melepaskan nya. Dia tidak suka Vara mengganti kosa kata nya.

Dirka terlihat seperti anak normal bahkan anak itu tidak pendiam atau berwajah datar seperi kembaran nya. Tapi saat dia marah di situ lah dia terlihat sangat menyeramkan semua nya akan berubah jika dia sudah marah, Dirka juga bukan orang yang sabar.

"Iya maaf" Vara menundukkan kepala nya.

Sebenarnya hari ini Vara ingin bermain dengan teman teman perempuan nya setelah pulang sekolah. Tapi Dirka dia mengetahui nya karena mereka selalu berada di kelas yang sama,  Dirka tidak pernah melepaskan Vara kemana pun gadis itu pergi dia selalu mengikuti kemana pun Vara pergi.

Vara ingin sekali bermain bersama teman teman nya tanpa ada nya Dirka, anak itu tidak pernah membiarkan nya pergi sendiri.

"Kamu gak usah ikut ya" Vara mengucapkan dengan nada pelan jujur saja dia takut dengan Dirka.

"Bilang apa tadi?" Tangan Dirka mengangkat dagu Vara agar gadis itu menatap nya.

"Kamu gak usah ikut ya. Aku main nya sama Cewek semua kok" butuh keberanian lebih untuk Vara mengatakan itu pada Dirka.

"Enggak" ucap Dirka, dia tidak akan membiarkan Vara pergi tanpa nya.

"Pliss sekali ini aja" Vara menyatukan tangan nya sebagai bentuk permohonan.

Dirka memandang Vara datar, kenapa gadis ini ingin sekali pergi tanpa diri nya?

"Ya ya sekali ini aja" Vara menatap Dirka dengan tatapan memohon.

Dirka menghela nafas nya seteleh itu dia mengangguk. "Inget jangan lama lama"

"Beneran aku boleh? Makasih" saking senang nya Vara sampai memeluk Dirka, gadis itu tersenyum senang.

Tinggi mereka tidak terlalu jauh, kepala Vara pas di bawa sagu Dirka. Dirka membalas pelukan Vara, dia tersenyum simpul.

"Sayang Dirka banyak banyak" Vara melepaskan pelukan nya.

ARNASKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang