MAAF JiKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN AUTHOR AKAN MEMPERBAIKI NYA JIKA SUDAH FINISH ATAU END⚠️
》》》》》》》》《《《《《《《《《
Natta pulang dengan selamat ia sampai di rumahnya pukul dua siang, Natta masuk kedalam rumah nya dan menaruh tas nya di sofa. kaki jenjang Natta bergerak ke arah kamar nya membuka pintu kamar dan bergegas membersihkan diri lalu pergi tidur, hari ini adalah hari paling melelahkan bagi dirinya hanya dalam beberapa jam kebelakang saja banyak kejadian yang membuat nya pusing.
Setelah Natta selesai mandi ia mengganti baju nya dengan kaos over size dan celana hot pants berwarna hitam Natta merambah kan tubuh nya di atas kasur dengan posisi terlentang ukuran kamar Natta memang tidak besar dan tidak kecil intinya kamar itu pas untuk dirinya seorang diri, Natta masih memikirkan kejadian yang di alaminya di rumah sakit jiwa yang ia kunjungi di siang hari niat kesana untuk menghilangkan rasa penasaran malah terlibat masalah pribadi salah satu pasien disana.
Memikirkan apa dia harus kesana lagi besok hari untuk bertemu dengan Raska atau melupakan kejadian hari ini dan bersikap seakan akan kejadian ini tidak pernah terjadi "udah ah pusing gue"
Natta memilih memejamkan mata nya dan pergi ke alam mimpi memikirkan semua hal yang ia lewati hari ini membuatnya steres.
Sekarang jam menunjukan angka enam lewat 15 menit hari mulai berganti malam sama hal nya dengan matahari yang sudah mulai menyembunyikan dirinya, Raska yang semula tertidur pulas kini mulai terbangun sengan tangan kanan yang meraba ke sisi kanan ranjang nya yang kosong , mencoba mencari sosok gadis yang tadi tertidur bersamanya setelah kesadarannya penuh Raska langsung bangkit dari tidurnya dan terduduk di atas ranjang miliknya, matanya melihat sekeliling raungan yang ia tempati setelah tersadar bahwa ia hanya sendiri yang berada di ruangan ini hal itu membuat emosi nya kian naik dengan drastis.
"Dimana Natta dimana" Raska mulai berteriak sambil menyebutkan nama gadis yang sedari tadi ia cari.
Prangg Prangg
Ruangan yang semula rapih kini hancur seperti terkena bom bangku yang terbalik gorden yang tergantung indah sekarang sudah berada di lantai cermin full body yang berada di sudut ruangan sudah hancur kerana Raska telah menendang nya.
Kegaduhan yang Raska perbuat sampai terdengar diluar ruangan membuat segerombolan perawat datang secara bersamaan untuk melihat apa yang terjadi "gimana ini tuan Raska sepertinya sedang merah apa yang harus kita lakukan" semua perawat merasa panik bahkan para dokter juga kebingungan dengan situasi ini ingin bertindak tapi mereka masih sayang nyawa.
"Kita hubungi saja bu Rania" salah satu dokter disana mencoba menghubungi orang tua Raska.
"Halo bu saya dari pihak rumah sakit ingin memberi kabar bahwa anak ibu sudah membuat kegaduhan di dalam raungan nya semua perawat dan dokter disini tidak berani untuk masuk dan memeriksa keadaan di dalam ruang rawat saya mewakili pihak rumah sakit benar benar meminta maaf" setelah telfon tersambung dokter itu langsung memberi tahu apa yang terjadi kepada orang tua Raska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNASKA (END)
Ficção Adolescente(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku gak nyalahin kok pemikiran kalian tentang rumah sakit jiwa tapi gak semua orang yang ada di rumah...