09

17.6K 1.6K 73
                                    

Hai.. aku lihat tadi cerita ini rank 1 di #regret.. Makasih semuanya.. amu menunggu kritik dan saran dari kalian agar bisa lebih baik ke depannya. Sekali lagi terima kasih <3

Angel mengerang dalam tidurnya. Tidurnya sudah cukup, alam bawah sadar mulai membangunkannya. Angel mengehela nafas sebelum perlahan membangunkan dirinya sendiri.

Mata Angel jatuh pada selimut yang membungkus dirinya lalu meja belajar kecilnya. 'Ah.. apa yang terjadi?' Kepalanya terasa berat, ia melihat beberapa rambutnya yang rontok menempel di selimutnya. Ia berdecak, ah selimut kesayangannya.

"Apa yang terjadi sih?!" dengan kesal Angel bergumam kepada dirinya sendiri. Tangannya bergerak merapikan selimut, sesekali ia menghempasnya pelan untuk menghilangkan beberapa lipatan.

Dug

Suara benda jatuh mengejutkannya. Dari selimut yang ia gunakan, jatuh sebuah benda berbentuk persegi panjang dengan bungkusan berwarna emas.

'Coklat?' Angel mengambil benda persegi panjang itu. Tangannya membolak - baliknya sebelum mulutnya terbuka seperti menyadari sesuatu. Kemudian ia melihat berbagai tumpukan coklat maupun boneka di bawah kasurnya. Tangannya mengusak rambutnya kasar.

"Ah harus dikembalikan," Angel mengambil tongkat yang disenderkan di tembok dekatnya kemudian berjalan membereskan kekacauan kamarnya. Angel mengingat - ingat alur yang berjalan. Apa yang ia harusnya lakukan hari ini? Sembari berpikir ia membuka lemari kecilnya mencari baju yang nyaman untuk digunakan. Matanya jatuh pada baju seragam sekolahnya yang terlipat rapih di antara baju - bajunya yang sedikit itu.

Sekolah? Ah! apakah ia harus bertemu Theodore hari ini juga? Hari ini akan menjadi hari yang panjang.

.

.

Adeline terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah sang suami yang masih tertidur di sebelahnya. Adeline tersenyum menyadari apa yang terjadi, ia hari ini akan berbelanja kebutuhan putrinya! Ah rasanya seperti mimpi, ia akan berbelanja untuk putrinya, putri satu - satunya, Angela!

Apakah ia harus mengajak putrinya? Menjadikan hari ini Mommy and Daughter Day Out? Atau ia menjadikan ini kejutan saja? hmm.. sepertinya lebih baik menjadikan ini kejutan saja, terlebih kondisi Angel tidak memungkinkan untuk menemaninya berbelanja. Adeline mengangguk sendiri dengan pemikiran yang ia miliki.

Lalu, tanpa membangunkan sang suami, ia bangkit berdiri menggosok giginya sejenak sebelum meninggalkan kamarnya. Ia melewati kamar Aston dan juga Deshire yang belum terdapat tanda - tanda kehidupan sebelum menuruni tangga menuju ke arah belakang dapur, kamar putrinya.

Dalam hatinya ia berseri - seri. Ia membayangkan akan melihat wajah tertidur putrinya kemudian melakukan hal - hal yang dahulu ingin ia lakukan di kehidupan akhir. Seperti memberikan kecupan selamat pagi dan mengelus sayang rambut sang putri.

Namun seketika rasa senangnya itu luntur melihat seorang gadis dengan seragam sekolah lengkap berdiri di lorong yang ia lewati.

"Angela! Angela! Kamu mau kemana?" Adeline berlari menghampiri putrinya yang sedang berjalan kesusahan dengan tangan penuh. Tangan kanan Angel memegang tongkat sedangkan tangan lainnya memegang sebuah bungkusan.

Angela mengangkat tangan yang berisi bungkusan itu ke wajah ibunya. Adeline yang sedang mengatur nafas akibat berlari itu menatap bingung kepada bungkusan yang tiba - tiba terjulur itu.

"Kalian meninggalkan ini semalam," Angel mengatakannya tanpa emosi. Tangan Angel diturunkan oleh sang ibu, Adeline tersenyum lembut kemudian mengusap rambut Angel. Tangannya sebentar terhenti merasakan betapa kasarnya rambut Angel.

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang