Happy Saturday!
Angel menatap gedung besar di hadapannya dengan pandangan enggan. Di sana berdiri kokoh sekolahnya dengan tampilan lebih tua dari yang ia ingat. Beberapa celah masih ada kerusakan menunggu renovasi tahunan terjadi.
Gedung di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya itu hanya memberikan rasa malas kepadanya saat kembali. Dia sudah hampir lulus di kehidupan lalu dan sekarang ia harus mengulang pelajaran lagi? Ia mengambil penjuruan ilmu pengetahuan alam, haruskah ia bertemu dengan pelajaran menyebalkan seperti Kimia dan Fisika yang sering membuat matanya sakit akibat banyaknya angka?
Terlebih jika rencananya berhasil dan ia melewati kematiannya ia harus memutar otak untuk merencanakan masa depan lebih lanjut lagi. Apa beban seorang siswi bisa ditambah lagi? Ujian masih menunggunya, pilihan jurusan di perguruan tinggi yang membingungkan, dan juga permasalahan pribadi yang belum selesai. Percayalah seorang siswi bisa menjadi lebih lelah dari siapapun. Semoga Angel kuat.
Angel mulai mengambil langkah untuk memasuki pekarangan gedung sekolahnya. Sekolah ini bisa dibilang cukup megah untuk kaki Angel menginjakinya. Bahkan awalnya para murid pun mengira Angel merupakan seorang siswi pintar yang mendapatkan beasiswa, tetapi ketika dilihat lagi, Angel tidak menggunakan otaknya dengan maksimal. Nilainya masih di angka rata - rata. Beberapa biang gosip pun mulai mencari tahu lebih lanjut tentang Angel.
Ingatkan sikap Angel dahulu yang masih mengemis cinta demi memuaskan kerinduannya? Tentu saja sikap itu menjadi pertanyaan besar di kepala siswa - siswi. Bagaimana Angel bisa mengenal atau mengetahui salah satu siswa dari keluarga ternama di sekolah ini. Dan terkuaklah bahwa Angel dibiayai oleh keluarga Stanley untuk menempuh pendidikan di sini. Meskipun pembayaran menggunakan paket termurah dengan kompensasi tidak membayar uang gedung dan anggaran berat lainnya, tetap saja nama Anthony Stanley terpampang jelas di bagian nama wali dari Angel. Ya.. meskipun ia tidak melakukan apa yang biasanya 'wali murid' lakukan. Aston yang mendengar bahwa fakta itu terkuak mulai gelagapan. Masih tidak menginginkan Angel dikenal sebagai adiknya, Aston berbohong mengatakan bahwa Angel putri dari salah satu pelayan di rumahnya dan sangat tergila - gila menjadi keluarga Stanley.
Mengingat itu Angel menjadi kesal. Langkahnya ia percepat agar segera memasuki bagian dalam sekolah.
Dugh
Angel meringis menahan sakit di kakinya, ia terjatuh dengan bagian panggul yang menyentuh lantai duluan. Meskipun ia tahu ini akan terjadi, sama persis dengan kehidupan pertamanya. Rasa terkejut tidak pernah berhasil ia tahan. Angel mulai mengadah, mengambil nafas perlahan menetralisir keterkejutannya akibat bertemu dengan lantai secara langsung.
Kakinya disandung secara sengaja.
Lihatlah manusia - manusia yang berdiri mengelilinginya sembari merendahkan. Daftar manusia yang sama seperti yang ia temui di kehidupan dahulu. Lihatlah pemuda di hadapannya, berdiri tinggi dengan tatapan yang arogan. Namanya adalah Stefanus Narendra, pemuda yang menyandung kakinya, pemuda yang tidak pernah absen untuk merundungnya. Di sebelah pemuda itu berdiri dengan rapih membentuk lingkaran, beberapa siswa yang Angel panggil sebagai 'Minions' dari Stefanus.
Bagaimana tidak, mereka hanya bekerja mematuhi Stefanus yang menjalankan kejahatannya. Entah itu membantu atau mengusulkan. Persis seperti minions kuning yang berada di film 'Despicable Me' bukan? Bahkan Angel tidak mengingat nama - nama dari siswa maupun siswi yang mengelilinginya saat ini.
"Tidak cukup menjadi pengemis dia memperburuk nasibnya sendiri," salah satu teman perempuan dari Stefan menunjuknya mengolok - olok. Angel mengigit bibir, sebenarnya ia sangat ingin tertawa membenarkan apa yang dikatakan oleh perempuan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...