Good Morning!! Karena lebih banyak yang minta pagi aku up sekarang yaa...
Selamat membaca!"Aku butuh penjelasan lebih lanjut," Theo menghempas tangan Aston yang menariknya tadi. Theo melipat tangan melihat Aston yang enggan menatapnya. Aston sendiri terlihat beberapa kali mengatur nafas untuk meringankan emosinya.
"Sudah kukatakan untuk jangan mendekatinya bukan?!" Aston menyentak Theo seketika ia berbalik bandan. Theo sendiri hanya bisa memundurkan langkahnya terkejut melihat wajah Aston secara tiba - tiba.
"Dan aku sudah menunjukkan aku tidak akan mundur!" Theo mengangkat alisnya seperti menantang pemuda yang beberapa cm lebih pendek ini. Aston melipat tangan tidak merasa menciut.
"Kubilang jangan ya jangan!" Aston menyentak dengan suara keras, tas bekal yang ia pegang hingga bergoyang.
"Kau siapa hingga aku harus menurutimu?!" Theo mendorong bahu Aston pelan mengundang tatapan tidak terima dari Aston. Harga diri Aston sangat tercoreng di hadapan pemuda ini.
"Aku kakaknya!" Aston mengeluarkan suara bernada tinggi dan keras membuat beberapa murid yang masih berlalu - lalang menatap mereka kebingungan. Theo mengangkat sebelah sudut bibirnya, mendengus meremehkan. Aston mengangkat sebelah alis merasa terhina.
"Kau yakin kau dianggap kakak olehnya?"
"Apa maksudmu!" Aston mendorong bahu Theo brutal sedetik pertanyaan retorik keluar dari bibir Theo. Kedua alis Aston menukik tajam seperti burung pada serial kartun 'angry bird' tanda ia sedang marah.
"Dia menolakmu," Theo berujar santai menyadarkan Aston yang terlihat mengulum bibirnya kehabisan kata - kata. Theo melihat sesuatu yang tidak dapat diartikan dari kedua mata Theo. Suatu emosi rumit yang penuh kenegatifan. Theo baru menyadari kedua mata Aston bisa menampikan ekspresi yang begitu dalam dan rumit.
"Dia tidak," Aston menggeleng, ekspresinya sendiri terlihat tidak yakin dengan apa yang ia katakan. Theo mengangkat alis, merasa Aston yang ia lihat sekarang sangat berbeda dengan Aston yang ia kenal. Aston yang ia kenal adalah Aston yang arogan, selalu meremehkan orang lain yang menurutnya 'lebih rendah' dan tidak peduli terhadap orang lain selain dirinya dan juga si anak palsu Deshire. Aston cenderung tidak peduli terhadap pandangan orang lain terhadap dirinya, ia tidak peduli apakah seseorang membencinya atau menyukainya. Ia hidup sesuai dengan yang ia inginkan.
Tetapi saat ini kedua bola mata Aston terlihat bergetar karena fakta Angel yang menolaknya. Seorang gadis yang sayangnya menyandang status sebagai adiknya, seseorang yang ia benci tanpa alasan, seseorang yang ia tidak pedulikan kehadirannya dapat membuat Aston takut karena perilakunya yang terkesan menolak kehadiran Aston. Bagaimana Theo tidak kebingungan?
"DIA TIDAK!" Aston membentak Theo yang hanya diam saja tidak menjawab. Bentakan Aston terdengar lebih ditujukan untuk meyakinkan dirinya sendiri. Terlihat dari kedua mata Aston yang tidak fokus menatap Theo dan lebih memilih untuk bergoyang melihat ke sembarang arah. Aston menolak suara di kepalanya yang membenarkan ucapan Theo tadi.
"Mengapa kau marah?!" Theo yang terkejut dengan bentakan tiba - tiba tadi membalas Aston dengan kesal.
"Kau bahkan tidak pernah menjadi sosok kakak yang baik kepadanya, mengapa sekarang kau seperti kesetanan dengan fakta ia menolakmu. Ia menolak atau menerimamu tidak akan memberikan perubahan besar kepada hidupmu!" Theo berucap panjang tidak menyadari ia bertindak terlalu gegabah seperti telah mengenal Aston lama sebelumnya. Ia baru menyadari apa yang ia lakukan setelah mendengar Aston yang berdecih.
"Kau sudah mengenalku dengan baik huh? Tebakanku benar," Aston berkedip untuk menyadarkan diri dari luapan emosi tadi dan berucap demikian. Theo menggigit bibirnya mulai menciut dan kehilangan keberanian. Aston melihat tingkah laku Theo mengangkat alisnya seperti mengatakan 'Aku benar kan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...