Selamat hari Sabtu dan selamat membacaa <33
"Kau memang belum bisa menolak mereka sepenuhnya," ucapan Stefanus menjadi hantaman kesadaran yang besar untuk Angel. Meskipun selama ini ia berpikir bahwa sudah menutup segala celah untuk masa lalu masuk dalam hidupnya, ia masih meninggalkan celah.
Celah kecil di dalam hatinya namun bisa memberikan akibat besar nantinya. Seperti kata Stefanus, manusia selalu menemukan celah untuk melakukan sesuatu yang dilarang. Dan itu terbukti, masa lalu masih menjadi bayang - bayang Angel. Keluarganya berusaha masuk ke dalam celah kecil yang ada pada dirinya. Berusaha membuat celah kecil itu membesar hingga celah tersebut menjadi suatu tempat tinggal untuk mereka. Dengan kata lain, Angel membuka hatinya lagi.
Angel meremas roti lapis dalam genggamannya hingga beberapa isinya terlempar kembali ke dalam kotak bekal. Ia merasa kesal dengan dirinya sendiri yang begitu lemah dengan pertahanan dirinya. Ia merasa kesal dengan rasa cinta yang ia miliki untuk keluarganya sehingga tanpa disadari ia memperbolehkan mereka menyakitinya lagi.
"Ekhm," dehaman canggung dari Queen menyadarkan Angel dari remasan roti lapis yang ia lakukan. Ia terkesiap sejenak sebelum menaruh roti tersebut dan menutupnya erat - erat dalam kotak bekal. Tenggorokannya terasa kering terlebih setelah beberapa bagian roti memasuki jalur pencernaan, tetapi ia tidak ingin meminum air dari botol minum yang disediakan di sana. Seperti peka, Key memberikan Angel minuman darinya yang baru diminum seperempatnya.
"Terima kasih," gumam Angel kecil dan ia mulai meneguk air. Queen memberikan tatapan tajamnya kepada Stefanus. Karena pria itu suasana semakin kelam dan tidak enak untuk dirasakan.
"Maaf menghancurkan suasana, aku kembali duluan," ucap Angel sembari merapikan bekalnya. Namun dengan cekatan pergerakan Angel dihentikan oleh Key dan Allen. Mereka serentak menahan tubuh Angel agar tetap duduk di tengah - tengah mereka.
"Jangan terburu - buru, istirahat masih beberapa menit lagi," Key menatap Angel dengan penuh permohonan maaf. Semua yang ada di sana pun mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh Key.
"Kau bisa makan bubur milikku dan aku memakan roti lapisnya!" Allen yang merasa bersalah karena telah membawa topik semakin mendalam merasa bertanggung jawab. Angel melihat mangkuk bubur milik Allen yang sudah habis tak terisisa.
"Eh.. Aku bisa beli lagi," ucap Allen dan secara tiba - tiba terbangun. Angel menggeleng menolak ucapan Allen.
"Tidak usah biarkan saja," ucap Angel sembari melepaskan rangkulan Key yang menahan pergerakannya. Namun entah sudah berapa kali berusaha rangkulan Key semakin mengerat membuat Angel menghela nafas.
"Aku tidak akan pergi, okay?" Angel melakukan penawaran kepada gadis itu untuk melepaskan rangkulannya. Key menyengir dan menuruti apa yang Angel inginkan. Setelah merasa bebas, Angel menaruh tas bekal tersebut pada lantai kantin yang kotor.
"Mari bicarakan yang lain," Leo berdeham beberapa kali tanda ia ingin mematikan topik tersebut. Angel terdiam saja membiarkan mereka memikirkan topik lain.
"Kau tahu Angel, setelah melihatmu dari dekat kau tidak seburuk yang kukira," Queen akhirnya membuka suara berusaha mengganti topik yang menganggu emosional Angel. Meskipun cukup bersyukur tetapi Angel tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan kata - kata yang diucapkan Queen. Emosionalnya terganggu karena masalah utama dan sekarang mereka berkomentar akan penampilannya.
"Ya.. bisa aku katakan kau.. cantik. Meskipun aku tetap yang paling cantik di sini," ucap Queen seperti tidak rela mengatakan hal tersebut. Angel menutup bibirnya menyembunyikan senyuman, sangat lucu melihat orang yang memiliki kepercayaan diri yang berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...