Selamat hari minggu dan selamat membaca ❤
Deshire mencium Stefanus tepat di bibir.
Ini bukan hanya sebuah tepukan di kepala,
bukan hanya sekedar pelukan kasih sayang.
Ini benar - benar ciuman, di bibir.
Angel tidak bisa menahan rasa marahnya. Ia mengambil gelas plastik yang berisi soda minuman dan melemparkannya dengan marah ke arah dua orang yang berciuman itu.
Soda berwarna merah mencetak di baju kedua orang itu dengan jelas. Angel dapat melihat wajah terkejut dari Stefanus dan juga senyum puas dari Deshire. Stefanus berkeringat dan nafasnya berat, sungguh ia tidak ingin melakukannya. Di tengah kegelapan ia dicium oleh seseorang yang ia kira adalah Angel namun ketika soda merah itu terasa lengket ia baru menyadari orang itu bukan gadis impiannya.
"Angel ini bukan seperti yang kau lihat!"
PLAK!
Bukan Angel yang menampar Stefanus tetapi Queen. Key segera memeluk Angel dari samping, mengusap kepala gadis itu agar merasa tenang karena nafas Angel benar - benar tidak beraturan sekarang. Suasana semakin tegang karena tamu memutuskan untuk menonton pertengkaran dan tidak beranjak pergi. Anthony, Adeline, Aston, maupun Theo sudah berdiri siaga dengan kemungkinan yang akan terjadi. Anthony sudah memanggil polisi yang kini ia tahan di pintu masuk sebagai kejutan untuk Deshire nantinya.
"Lelaki bajing*n! Kau menunggu selama hampir 2 tahun dan ini yang kau berikan kepadanya? Ini yang kau berikan kepada temanku? Gadis idamanmu?!" Queen mencengkram kerah Stefanus kencang. Namun Stefan tidak bisa fokus. Ia menatap Angel yang kini membuang muka, memeluk Key sambil mengepalkan tangannya.
"Angel, aku dijebak, sungguh aku tidak berniat seperti itu!" Stefanus berusaha membujuk Angel. Pemuda itu berusaha melepaskan diri dari cengkraman sahabatnya berusaha menghampiri Angel.
"Kau menghancurkan harapanmu dengan perbuatanmu sendiri," Queen berucap dengan sinis. Cengkramannya perlahan mengendor dan ia beralih ke sisi Angel. Menepuk punggung gadis itu memintanya untuk menyelesaikan masalah ini.
"Aku tidak bisa berkata - kata, aku sudah begitu salah mempercayaimu sejak awal," Angel menatap dengan penuh kekecewaan membuat jantung Stefanus jatuh ke lambung.
"KAU!" Angel berteriak, menatap marah kepada kakak angkatnya itu. Tangannya menunjuk tidak sopan kepada si angsa putih.
"Kau pencuri! Kau mengambil semuanya!" Angel menyentak, tamu - tamu yang ada di sana mulai berbisik, bergunjing satu sama yang lain berusaha membuat suatu hipotesis dari peristiwa mengejutkan yang terjadi di depan mata mereka.
"Aku sudah merelakan kau mengambil keluargaku, sekarang kau mengambil dia?" Angel menunjuk Stefanus dan Deshire bergantian sebelum menunjuk dirinya sendiri.
"Harus seberapa hancur, seberapa sakit aku agar kau puas dan berhenti?" Key ingin menarik Angel lagi tetapi Angel tidak bisa ditenangkan untuk sementara.
"Apa seperti ini sudah cukup? Aku harus apa agar kau berhenti?" Angel tidak pernah mengerti apa yang membuat Deshire seperti ini? Mengapa harus Angel? Angel tidak tahu siapa Deshire, mereka dasarnya adalah orang asing yang dipertemukan secara kebetulan saja. Mengapa Deshire bisa sangat membenci Angel?
"Untukmu, aku tidak bisa bohong beberapa bulan terakhir adalah waktu terbahagiaku. Tetapi saat ini, kau sama saja seperti orang - orang di masa lalu. Hanya bisa memberi harapan lalu menyakiti," Angel melepaskan Deshire dan menatap Stefanus.
"Angel percayalah, aku mohon!" Stefanus berlari ke hadapan Angel, berlutut di bawah gadis itu. Kali ini ia merasa takut. Stefanus takut apa yang dikatakan Angel tentang kehidupan lalu akan terjadi. Ia takut putus hubungan dengan Angel. Sudah seperti mimpi Stefan bisa sedekat ini dengan Angel. Stefan bahkan tidak keberatan dengan statusnya yang tidak jelas tetapi ia bisa dekat dengan gadis idamannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...