Selamat malam, apa kabar semuanya? Selamat datang di part bonus!
Aku iseng aja pingin up, part ini juga ditujukan spesial untuk kalian sebagai rasa terima kasih aku terhadap dukungan yang aku terima..Makasih untuk semua komen, vote, dan angka yang baca. Setiap hari aku dapat notifikasi dari kalian dan aku senang banget. Komen kalian membuat aku menyadari alur - alur yang belum sempurna sehingga aku bisa menyempurnakannya di part - part lanjut. Terima Kasih, aku belajar banyak! Maaf aku belum bisa memberikan yang terbaik, tapi aku janji akan berusaha untuk membalas dukungan kalian!!
Makasih banyak sekali lagi dan selamat membaca <3
Setelah rencananya yang tidak berjalan lancar. Theo menjalani hari dengan mood yang cukup buruk. Di dalam kelas ia kerap memandang tajam teman - teman yang ribut dan kadang pandangan itu berubah menjadi omelan tak berarti. Hingga teman - teman sekelasnya pun menjulukinya bipolar.
Guru yang mengajar pelajaran kimia sedang tidak masuk hari ini. Kelas Theo pun mendapat jam kosong. Tentunya para murid sangat berbahagia dengan informasi tersebut. Mendapat beberapa jam untuk mengistirahatkan pikiran, siapa yang tidak bahagia?
Terkecuali Theo, masih saja bibirnya maju beberapa centimeter memperlihatkan dirinya sedang kesal. Theo merasa waktu bertemunya dengan Angel tadi terlalu singkat, ia masih inin bertemu. Tetapi sayang, murid - murid di sini tidak diperbolehkan keluar kelas meskipun jam kosong. Satu - satunya waktu yang memperbolehkan mereka berkeliaran adalah saat istirahat.
Mereka diberikan 3 waktu istirahat setelah 3 jam mata pelajaran terlewat. Masih ada satu jam lagi untuk bel istirahat pertama berbunyi. Theo masih harus bersabar selama satu jam lagi untuk bisa keluar kelas dan menghampiri gadisnya.
Theo pantang menyerah, semangatnya terus kembali mengingat bagaimana Angel di kehidupan pertama. Gadis itu sangat jauh dari kata menyerah, setiap harinya masih berada di sisi Theo, mengabaikan setiap penolakan, berusaha mengambil hatinya. Theo akan membalasnya, tidak akan membiarkan kata 'menyerah' terlintas di benaknya.
"Bisakah kalian menutup mulut?!" Theo berseru melempar bolpoin kepada sepasang teman yang sedang bergunjing di ujung ruangan, tepat di belakang tempat duduknya. Sepasang teman tersebut sedang duduk berselonjor di ujung bagian belakang ruang kelas menatap bingung Theo yang sedang memiliki mood seperti seorang anak kecil yang bangun terlalu pagi.
"Kita tidak terlalu berisik!" timpal seorang siswi dari sepasang murid yang Theo tegur tadi. Banyak teman sekelasnya yang mulai mencibir mengatakan bahwa Theo tidak asik. Nama Theo sudah dicap buruk sekarang, tapi apa pedulinya? Teman - teman sekelasnya ini tidak mengambil peran penting dalam hidup Theo. Angel yang menjadi perhatian utama Theo, bergunjinglah sesuka hati tentang Theo, ia tidak peduli. Tetapi jangan di hadapan Angel.
"Mulutmu mengeluarkan bau yang tidak sedap!" Theo tidak mau kalah. Sepasang murid tadi mulai mengernyitkan alis merasa tidak terima dengan hinaan Theo. Mereka memutuskan tidak membalas Theo lagi, agar urusan mereka tidak panjang. Mereka terlalu bahagia dengan fakta tidak ada pelajaran Kimia hari ini, mereka tidak akan membiarkan Theo merusak suasana hati mereka.
"Kau tahu? Anak lelaki keluarga Stanley, Aston. Kabarnya dia mengejar adiknya saat ini," kuping Theo menajam mendengar nama keluarga gadisnya. Suara sepasang murid tadi mulai mengecil namun Theo masih mendengarnya meski sayup - sayup.
Theo mulai menyandar pada kursinya untuk mendekat ke arah sumber suara. Baru kali ini gunjingan mereka menarik untuk didengarkan. Karena sebelumnya mereka hanya membicarakan guru olahraga yang menggoda seorang siswi atau kabar - kabar panas dari artis - artis yang sedang diperbincangkan di media massa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...