12

15.2K 1.3K 52
                                    

"Pencuri! Kau pencuri!" Angel meringis mendengar suara memekakkan telinga milik Deshire. Suara berisik mulai terdengar dari lantai atas. Bagus sekarang drama akan dimulai lagi. Bisakah Deshire diam hanya untuk sehari saja, Angel hanya akan memakan semangkuk sisa tumis kangkung bukan sepiring besar caviar. Apalah arti dari semangkuk tumis kangkung ini untuk keluarga Stanley, mereka akan mendapatkanya dengan memanggil pelayan. Tidak seperti dirinya yang harus berjalan megendap - endap. 

Jadi, tidak bisakah Deshire membiarkannya sekali saja. Angel sangat kesal. 

"Ada apa? Mengapa kau berteriak?!" Anthony berlari menuruni tangga dengan panik. Ia melihat ke arah ruang makan yang masih dalam keadaan baik - baik saja selain tudung saji terbuka lebar. Di belakang Anthony dua manusia dengan wajah mengantuk ikut berlari menuju ruang makan, sumber keributan terjadi. 

Angel memejam merasa malu melihat beberapa pelayan ikut terbangun dari tidur mereka dan menengok penasaran kearahnya. Bahkan Angel bisa melihat mereka tertawa diam - diam mengetahui apa yang terjadi. Para pelayan memang sering memergokinya mencuri makanan sisa di malam hari namun karena rasa kemanusiaan mereka hanya membiarkannya menikmati makanan yang hampir basi itu. 

"Deshire, ada apa berteriak? Hari sudah malam," Adeline mengusap matanya yang berat berusaha mencerna ada masalah sebesar apa yang membuat Deshire berteriak. Aston sembari menguap berdiri dibelakang ibunya menatap kesal Deshire yang mengganggu waktu tidur.

"Aku.. Aku kira ada pencuri tadi," Angel memutar bola matanya. Plot yang Deshire buat sangat tertebak olehnya. Berkata 'salah mengira' agar ia tidak terlihat jahat namun membuat Angel ketahuan mencuri dan akhirnya gadis malang ini dimarahi. 

"Siapa pencuri? Mencuri apa?" kedua mata Adeline terbuka terkejut.  Tubuhnya ingin beranjak mencari Angel, takut gadis itu kenapa - kenapa. Melihat si bungsu yang juga berdiri di tempat yang sama dengan mereka helaan nafas lega terdengar. 

"Itu.." Deshire terdengar ragu - ragu menentukan kata - kata yang tepat. Angel mengangkat alis, haruskan ia membantu sang kakak tersayang? 

"Ah.. Aku," Angel mengangkat tangannya sendiri. Gadis itu memberikan senyum kecil kepada Deshire seperti mengatakan, 'Aku sudah membantumu kan?'

"Aku berniat mengambil kangkung dan mungkin kakak mengira ada pencuri yang mengambil barang di dunia ini," ucap Angel menekankan kata - katanya dan benada sarkas. Angel sudah memastikan dirinya tidak akan melakukan pembelaan diri yang bersifat sia - sia lagi. Lagipula untuk apa berusaha tanpa ada hasil? Angel benar kan?

"Deshire mengiramu pencuri?!" Aston mulai membuka matanya yang sudah tidak seberat tadi. Mata Aston membelalak, terlihat kesal. Deshire terkejut dengan respon yang diberikan oleh Aston, otaknya mulai memikirkan berbagai macam alasan untuk menyangkal segala pikiran buruk yang ada di kepala keluarganya.

"How dare you! Kau mengira putri tunggal di rumah ini pencuri?!"untuk yang kali ini, ucapan Aston juga membuat Angel tertegun. Label yang sedari dahulu ia tunggu - tunggu keluar juga dari salah satu anggota keluarga, Angel tidak bisa menyangkal rasa senangnya. Namun segara rencana di kehidupan kedua ini akan berantakan jika ia lengah sebentar saja. 

"Mungkin Deshire bingung ada orang aneh masuk mengendap - endap, sudahlah aku lelah, jika ada hukuman bolehkah aku melakukannya esok saja?" Angel memotong pembicaraan yang baginya tidak akan ada ujung. Adeline menggeleng kuat. 

"Kau pasti lapar sedari pagi membiarkan perutmu kosong, Ibu akan panggilkan pelayan menyiapkan makanan baru lagi ya," Adeline mendorong pelan tubuh ringkih si bungsu memintanya untuk duduk di salah satu kursi ruang makan. 

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang