TW : /4buse ((Maaf jika di part sebelumnya aku belum memberikan trigger warning))
Selamat hari minggu dan selamat membaca <3
Rencana rapih yang telah disusun oleh Deshire entah sejak kapan menjadi berantakan. Rencana Deshire hampir selesai dan sedikit berantakan karena Angel yang masih hidup setelah jatuh dari rooftop. Deshire hampir kehilangan kendali atas emosinya saat itu. Namun peran yang telah ia mainkan selama 16 tahun ini akan sangat disayangkan jika hancur karena luapan emosi seorang remaja labil sepertinya. Ia berusaha sekuat yang ia bisa agar peran angsa putih yang dimainkannya tidak tercemar.
Namun entah mengapa, dalam satu malam, semua rencana yang telah ia lakukan terasa sia - sia. Ia mengira kegagalannya dalam membunuh Angel dengan mendorong anak bungsu itu tidak akan berpengaruh banyak dalam kehidupannya kini. Ia kira keluarga bodoh ini masih mengambil sisinya, tetapi semuanya berkebalikan.
Angsa putih yang diagung - agungkan sebelumnya kini diasingkan di tengah danau yang indah. Deshire tidak pernah tahu rasanya kesepian. Ia selalu menjadi pusat perhatian sejak dahulu, ia merasa begitu marah ketika tidak ada yang peduli dengan apa yang terjadi dengannya. Kini tidak ada yang bertanya bagaimana harinya, tidak ada yang berusaha menghibur jika ia merengek kesal.
Angsa putih dengan mudahnya tergantikan dengan itik buruk rupa tanpa ada peringatan. Angsa putih diasingkan tanpa mengetahui alasannya. Deshire tidak mengerti, apa rencanya tidak berjalan begitu mulus? Ia yakin telah membungkam banyak saksi mata di kejadian rooftop tersebut.
"Apa yang terjadi?" kata - kata tersebut selalu keluar dari bibirnya tanpa sadar setiap kali ia merenung di kamarnya sendiri.
"Aku hampir kehilangan kamar ini karena gadis itu, dan sekarang aku kehilangan ketiganya!" Deshire menatap kamar mewahnya dengan tatapan kesal. Hari sudah berganti dan Ia akan membereskan masa kurungan singkat di dalam kamarnya yang mewah. Ia seharusnya bersyukur, ia masih dikurung di kamar dengan pendingin ruangan dan juga kasur yang empuk, tidak seperti Angel dahulu yang harus menahan dinginnya lantai gudang dan ketakutan akan serangga.
"Apa yang telah gadis itu lakukan hingga semua ini bisa terjadi?" Deshire mencengkram selimut yang sedang menutupi tubuhnya. Otaknya berpikir keras hingga dahinya menampilkan lipatan.
"Apa gadis itu menggunakan sihir hitam untuk menarik mereka semua? Di kota modern masih ada yang seperti itu?" Deshire mengetuk - ketuk dagunya berusaha memikirkan alasan yang masuk akal.
"Apa gadis itu menemukan bukti?!" Deshire terbangun dengan salah satu perkiraan yang ia temukan dari otak cerdasnya. Mata Deshire membelalak lebar seperti akan keluar dari tempatnya dan telapak tangan bergerak menutup bibir entah untuk apa.
Ting.. Ting.. Ting..
Bertepatan dengan itu, Alarm mengeluarkan bunyi tanda saat ini waktunya untuk bangun. Di hari - hari sebelumnya Deshire akan mengatur ulang dering tersebut agar kembali membangunkannya 5 menit kemudian. Namun saat ini, ia segera mematikannya dan berusaha membuka pintu tanpa membuka suara.
"Dia tidak menunggu kita lagi!" kehebohan kembali terjadi pagi ini. Memang ia yang biasanya bangun di jam tersiang keluarga ini. Namun beberapa hari terakhir, selalu terjadi kehebohan yang tak Deshire mengerti yang membuatnya tidak bisa tertidur selama dahulu. Dan kehebohan itu selalu ditimbulkan oleh Angel, itu terjadi lagi pagi ini. Deshire merasa malas namun ia tetap berjalan mengedap - endap.
"Aston kau segera pergi dan bawakan bekal untuknya! Siapa tahu kau masih bisa menyusulnya dan ia tidak berjalan terlalu jauh," Deshire ingin muntah mendengar perhatian seperti itu untuk anak yang dilupakan. Mengapa sekarang manusia - manusia ini memperhatikan anak itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
Teen FictionTentang Angel, si gadis malang yang mengulang hidup tanpa ingin mengulang kesalahan. Tentang tokoh lain dalam cerita yang ingin memperbaiki kesalahan mereka. Seluruh tokoh dikembalikan untuk menjalankan kehidupan kedua dengan tujuan yang sama namun...