6✔️

14K 2K 45
                                    

Sebelum baca vote dulu yaaa

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Michelina tengah bersantai menikmati teh dan cemilan bersama kedua kakak laki-lakinya yaitu Louis de Lawrence yang berumur 16 tahun dan Corlos de Lawrence yang berumur 14 tahun.

Sudah seminggu lepas setelah kejadian dimansion teratai. Michelina sebenarnya ingin menemui Madelina lagi.

Gadis bersurai hitam itu seolah menghantuinya. Ada pesona tersendiri dan rasa tertarik yang berbeda, mungkin ikatan saudara kembar memang sekuat itu. Entahlah Michelina sendiri merasa aneh dengan perasaannya.

Michelina menggelengkan kepala beberapa  kali membuat dua kakaknya yang sedari tadi memperhatikan, menyeringat bingung.

"Ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiran adik kesayangan ku ini?" pertanyaan itu keluar dari mulut Carlos. Pemuda itu menatap adiknya penasaran.

Michelina menampilkan wajah cemberut, terlihat menggemaskan. "Aku hanya kesepian, aku ingin ada teman bermain." jawab Michelina memancing. Ini kesempatan bagus agar dirinya bisa dipertemukan kembali dengan Madelina.

Louis menaruh cangkir tehnya. "Undang saja nona muda yang lain untuk acara minum teh, biasanya juga seperti itu kan?" tanyanya.

Michelina menggelengkan. "Aku ingin bermain dengan Madeline, aku ingin bermain dengan kembaran ku." ungkap Michelina.

Louis dan Carlos saling memandang.

"Michelina ada apa dengan mu ? Kau tahu Madeline bukan orang yang baik. Dia sering membuatmu terluka. " ujar Carlos memberi pengertian, ada nada tak suka saat Michelina membahas perkara Madeline.

Michelina menggeleng. "Itu tidak benar, aku yakin Madeline bisa berubah dan menjadi lebih baik. Percayalah Kak, tolong beri aku kesempatan untuk membuktikan itu." pinta Michelina dengan tatapan penuh harap.

Louis menghela nafas. "Bahkan jika dia berubah pun, kami semua jelas tidak menyukai kehadirannya. Terutama Ayah, dia sangat membenci anak sialan itu."ucap Louis dengan terus terang.

Michelina memandang tak percaya. "Kalian jahat sekali!" tuturnya, Michelina bangkit dari tempat duduknya.

"Ada apa ini?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Duke Jezon yang baru saja datang. Michelina menunduk saat mata merah milik sang duke berkilat menatapnya penuh tanda tanya.

Carlos menghampiri Ayahnya. "Adik ingin bermain dengan Madeline, entah apa yang sudah terjadi tapi Michelina bersikeras untuk dekat dengan Madelina Ayah." jelas Carlos dan Michelina menanggapi dengan anggukan menyetujui.

Duke Jezon mengusap surai putih Michelina lembut. "Kau ini, kau benar-benar ingin dekat dengan anak itu? Tapi kenapa?" tanya Duke Jezon dengan penuh kelembutan.

Michelina berfikir sejenak untuk menjawab dengan tepat. "Sebenarnya Ayah—"

Ada ide gila yang terlintas. Michelina segera melanjutkan ucapnya yang sempat tergagap gugup. "Aku memimpikan mending Ibunda, Ibunda kecewa dengan kita. Ibunda ingin agar Madeline mendapatkan hal yang sama seperti yang aku dapat." jawab Michelina.

THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang