Sebelum baca vote dulu yaaa
Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
AMadeline tengah berada ditaman bersama dengan Tuan Hendrik. Aura Madelina jelas terasa berbeda, aura yang mendominasi lawan yang seharusnya tak dimiliki oleh gadis berumur delapan tahun.
Madelina menautkan kedua jarinya dan menopang dagunya dengan anggun, tangan menuju sebuah kertas yang langsung diambil oleh Handrik.
Isi kertas itu—
Diam jangan berbicara sepatah kata pun, ada yang sedang menguping kita, tuan Handrik ada yang tidak beres dengan dokter kediaman ini.
Aku menjamin hal itu, jadi awasi dokter tersebut.Lalu bawa Michelina ke gunung Refgar yang ada dibagian utara kerajaan ini, disana ada pengguna sihir suci yang hebat, selama 2 bulan kedepan untuk Michelina.
Untuk kedua Kakak ku, berikan mereka kalung pelacak atau semacamnya. Agar jika kedua kaparat itu menghilang kita bisa langsung menyelamatkan mereka.
Ini rencana pihak musuh benar-benar tertata rapi dan main bersih. Jadi kita juga harus mengikuti alurnya dengan tenang.
Kertas digenggam Hendrik tiba-tiba hangus terbakar, membuat pria paruh baya itu sedikit kaget. Kertas sihir? Madeline benar-benar tak main-main saat bilang akan bermain bersih.
Sebuah kertas bertuliskan pengeluaran keluarga Lawrence tiba-tiba berada tepat ditangan Hendrik seolah kertas berisi informasi yang awal tidak pernah ada.
Dan dari sana Hendrik dan Madelina membahas anggaran keluarga dengan santai, tangan kanan Duke itu dibuat takjub, dan wajah angkuh Madelina bak seorang wanita pebisnis yang handal menambah kecantikan gadis itu berkali-kali lipat.
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Disisi lain Michelina tengah mengemasi barang-bangang penting miliknya, ia mendapat surat dari Madelina. Surat yang sekali baca langsung hangus dan secara ajaib digantikan dengan surat undangan minum teh dengan salah satu keluarga bangsawan.
Madeline memang benar-benar tidak bisa ditebak, namun saat melihat wajah Madeline yang sedikit sayu, dengan guratan lelah tergores dimimik wajah saudari kembarnya, itu membuat hati Michelina teriris.
Ia juga harus menjadi berguna. Ia tak boleh menjadi putri lemah, untuk itu tekadnya sudah bulat untuk menjadi yang terkuat. Seperti gambaran dalam novel aslinya.
Tiga hari dari sekarang ia akan pergi ke Refgar diperbatasan Utara.
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Madeline sibuk dengan setumpuk dokumen, ia sudah mengerjakan selama tiga jam namun tak ada kerutan kelelahan sama sekali.
Jiwa wanita karir dalam dirinya mendobrak seluruh semangatnya, ia mengerjakan semua pekerjaan Duke dengan cekatan dan sangat baik, bahkan Hendrik dibuat takjub.
Namun meski begitu, selama satu jam sekali Madelina pasti meminta susu sapi hangat tawar pada para pelayan. Mungkin untuk stamina.
Carlos dan Louis juga mengerjakan tugas dengan baik meski lebih banyak Madelina yang ambil adil atas dokumen yang membuat kepala dua pemuda itu mendidih.
"Kakak di pemukiman penduduk ada kendala air bersih, seperti itu karena hujan tidak turun dan bendungan ditahan untuk lebih banyak mengalir ke kota." jelas Madelina, Louis mengangkat wajahnya berfikir sebentar.
"Bagaimana jika kita meminta bantuan Kekaisaran—"
Madeline menggeleng tegas bahkan sebelum Louis selesai bicara. "Kau tahu hutan yang terdapat banyak binatang buas? Air ditempat itu jernih dan melimpah meski tidak hujan sekali'pun, itu karena disana terdapat mata air dari gunung yang mengalir tiap waktu,"jelasnya sedikit menjeda.
"Mari kira pergi ke sana, atur jadwal diminggu ini untuk proyek air bersih itu." usulnya.
"Kau gila?!" maki Carlos, pasalnya tempat yang dimaksud Madelina sangatlah berbahaya.
"Cerdas kakak bukan gila!" elaknya.
"Kau tahu mengapa binatang menjadi buas? Itu karena mereka hanya berusaha mempertahankan ruang lingkup mereka, kita tidak akan merusak tempat itu. Justru dengan penanganan ini itu akan memperkecil kemungkinan peluapan berlebihan dari mata air yang jarang disentuh, ahh apa aku harus berbicara panjang lebar seperti ini? Itu melelahkan tahu." gerutu Madelina.
"Tetap saja itu berbahaya Madelina!"penolakan itu datang dari Louis, membuat Madelina memutar bola matanya.
"Aku akan pergi bersama mu Kak dan juga membawa 20 prajurit. Itu cukup untuk penjagaan, jika keadaan tidak kondusif lakukan saja teleportasi. Mudah bukan?" tuturnya tak mau kalah, kedua kakaknya itu hanya bisa mengelus dada karena membantah Madelina hanya akan mengundang kata 'frustasi' bagi mereka.
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Suka sama ceritanya jangan lupa tinggalkan komentar ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️
Fantasy[TAMAT- CHAPTER MASIH LENGKAP] Renata Dirgantara pemilik agensi penerbit buku ternama di Indonesia. Wanita berusia 27 tahun yang banyak menyimpan duka dibalik sikap gila kerjanya. Wanita berhati keras yang mulutnya setajam belati itu tidak pernah me...