Sebelum baca vote dulu yaaa
Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Madeline memeluk tubuh Xia semakin erat, dari belakang Alexsa dan juga Gibran datang berlari kearah sang Nona.
Begitupun Duke dan kedua anaknya yang lain dari arah depan.
"Apa yang terjadi disini?!" Duke menghampiri Madeline, ia hendak memeluk putrinya itu, namun Madeline menendang Jezon menjauh membuat sang Ayah membatu untuk beberapa saat.
Michelina menutup mulutnya Madeline menendang sang Duke! Bukan lagi mendorongnya atau semacamnya.
"Ada apa sebenarnya?!"Duke Jezon kelut ia bertanya dengan marah.
Xia berteriak pada Alexsa untuk cepat, Alexsa menyuntikkan sebuah cairan pada lengan sang nona yang dipegangi oleh Gibran.
"Apa yang kau suntikan?! Pelayan sialan kau bukan dokter, panggilkan dokter betulan untuk mengecek putri ku!"
Baik Xia, Alexsa maupun Gibran tak ada yang menjawab, mereka malah bernafas lega saat Madeline berangsur-angsur tak sadarkan diri.
Gibran mengambil alih tubuh Madeline dan menggendong, "Maaf tuan kami semua sudah melakukan sumpah darah, saya tak bisa mengkhianati Nona."ujar Gibran lalu membawa Madeline pergi, namun ditahan oleh Louis.
"Berikan dia padaku, biar aku yang membawa adik ku ke kamarnya."ujar Louis.
Gibran menggeleng tegas, "Nona pernah berpesan bahwa tak boleh dari anggota keluarga Lawrence yang menyentuh dirinya untuk saat ini."jawab Gibran lalu ksatria itu melakukan teleportasi.
Gibran benar-benar sudah tak sayang lagi pada nyawanya, ksatria satu itu terlalu berani.
Xia dan Alexsa juga berlalu pergi dengan segera untuk mengurus nona mereka, empat orang disana mematung dengan semua kejadian ini, bahkan tubuh Carlos ambruk saking lemasnya setelah kejadian itu.
"Dia bilang dia membenciku, lebih tepatnya membenci kita semua, apa yang sebenarnya terjadi?!" Netra Carlos melirik kearah Michelina, gadis itu diam.
Michelina tak bisa menjawab, ia tak tahu harus berkata apa. Michelina menghela nafas panjang dan memilih berlalu pergi.
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Didalam kamar Madeline baru saja sadar. Gadis itu memegang kepalanya. Jiwa Madeline asli masih memegang kendali atas tubuh itu.
"Jiwa asing itu memakai tubuh ku seenaknya. Untunglah untuk rencana ini aku setuju." gumam Madeline asli. Tapi tak ayal rencana yang dirancang Jiwa Renata saat ini perlu Madeline lanjutkan.
Pergi dari mansion ini.
Lagi pula jiwa Madeline asli tidak sudi untuk tinggal lebih lama dengan keluarga yang membuangnya.
Flashback on
Sebelum makan malam.
Renata hendak pergi keruang makan, namun sakit dikepalanya membuatnya terduduk lemas didalam kamar.
"Kembalikan pada Renata!" teriakan yang sama seperti diruang musik kembali terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️
Fantasy[TAMAT- CHAPTER MASIH LENGKAP] Renata Dirgantara pemilik agensi penerbit buku ternama di Indonesia. Wanita berusia 27 tahun yang banyak menyimpan duka dibalik sikap gila kerjanya. Wanita berhati keras yang mulutnya setajam belati itu tidak pernah me...