41✔️

7.4K 1.2K 17
                                    

Sebelum baca vote dulu yaaa

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Pemuda yang katanya putra mahkota itu menyeringai tak kala tubuh Madeline semakin mundur kebelakang.

Lima langkah mundur Madeline ambil dan gadis itu sudah mulai jengah.

"Begini saja bagaimana jika aku saja yang maju, setidaknya itu akan memperkecil kemungkinan aku tersandung batu."gerutu Madeline, ia menatap putra mahkota dihadapan dengan pandangan lelah.

Bibir tuan Will berkedut begitupun orang-orang yang  berada disana, gadis itu pasti sudah tidak sayang nyawa pikir mereka.

Putra mahkota terdiam dan Madeline melangkah mendekat tanpa takut, ia kini berada tepat dihadapan pemuda itu dengan kepala mendongokan keatas."Kau ini ingin mengejek ku pendek atau bagaimana?"tanya Madeline berdecit.

"Kau berani pada ku?" Alis putra mahkota terangkat sebelah, dan Madeline melakukan hal yang sama.

"Baik aku berani mampu takut bukannya hukuman akan tetap sama, paling buruk kau akan mengeksekusi ku."Madeline mengangkat bahunya acuh.

"Begitu ya,"ujar Pangeran mahkota.

"Kau tak sayang pada nyawa, bocah?"pertanyaan itu membuat Madeline mengetuk dagunya tampak berfikir.

"Tentu saja sayang, hanya saja mau bagaimana lagi? Menangnya aku bisa apa?"jawab Madeline dengan bibir dimanyukan kedepan.

Baik Madeline maupun pangeran mahkota itu terlihat santai sekarang seolah mereka sedang mengobrol tanpa mempedulikan sekitar yang sudah mulai was-was.

"Oh atau pangeran yang tampan ini akan dengan senang hati membebaskan hamba, yang hanya rakyat jelata ini dengan cuma-cuma." Ada binar dimata Madeline saat mengatakan itu, namun semuanya lenyap saat pangeran mahkota itu malah menggelengkan kepalanya nampak tak setuju.

"Dari pada membebaskan dirimu yang hanya rakyat jelata dengan cuma-cuma kau bisa menjadi budak diistana tanpa digaji bukan, itu terdengar lebih menyenangkan."

Madeline mangut-mangut, "Tidak buruk, makan ditanggung pihak istana bukan jika aku bekerja?" Pangeran itu berdehem sebentar menetralisir gejolak aneh dihatinya, lalu mengangguk singkat.

Madeline yang melihat itu, mengambil tangan sang pangeran  dengan antusias, "Baik kita sepakat!" ujarnya lalu Madeline meloncat kegirangan dan berlalu begitu saja.

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Pangeran mahkota, Ethan de Rawless pangeran yang tegas dengan reputasi yang dikenal sangat dekat dengan rakyat itu, hari ini dibuat kalangan kabut hanya karena seorang gadis berusia delapan tahun.

Ia memandangi tangannya yang sudah dijamah untuk pertama kalinya oleh seorang gadis asing.

Belum pernah ada yang seberani gadis itu atau mungkin karena gadis bermata merah itu sudah kehilangan kewarasan karena mengantri terlalu lama.

Setiap kata yang dilontarkan gadis kecil itu terekam jelas dimemorinya.

"Gadis itu idiot atau memang terlalu berani sebenarnya."gumam Ethan sambil menggigit bawah bibir, nampaknya kewarasan pun mulai berkurang.

"Kakak, aku izin masuk. "panggilan itu membuyarkan lamunan Ethan.

Pemuda berusia 16 tahun masuk dengan pakaian latihannya, rambut hitam dengan mata coklat gelapnya itu tampak terasa kelam jika dipandang.

"Xander? Ada apa, tumben sekali kau menemui ku?" tanya Ethan yang kini menyibukkan diri dengan satu buku tebal ditangannya, Xander memutar bola matanya malas.

"Leonardo akan segera dibebaskan dari penjara tiga hari lagi, tidakkah kau ingin menambah masa hukumannya?" Pertanyaan itu terdengar kejam, Ethan memandang adik pertama itu dengan datar.

"Biarkan dia bebas, kau ini kenapa? Sepertinya terlalu peduli padanya."

Xander meringis mendengar kata-kata yang terdengar menjijikkan ditelinga. "Jangan bercanda, aku hanya ingin dia tahu tempat dan posisi saja."jawabnya dengan acuh.

"Mintalah pada Ayahanda, jika kau memang bersikeras." Ethan memandang Xander dengan dingin, meski mereka saudara tak ada kasih sayang sedikit yang pernah mereka saling berikan.

Xander memalingkan wajahnya. "Oh iya, ku dengar kau bertengkar dengan bocah berusia 8 tahun saat perekrutan pelayan baru istana? Dia gadis yang cukup menarik bukan?" pancing Xander.

Pandangan Ethan teralih lalu menyorot penuh intimidasi pada Xander. "Apa yang coba kau katakan, Xander?"

"Dia penyusup atau ..."

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Besok libur up dulu yaaa

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar terbaik kalian ❤️

THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang