9✔️

12.9K 1.9K 142
                                    

Sebelum baca vote dulu yaaa

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Madelina menyandarkan kepalanya pada Cleo yang masih setia memeluk dirinya, namun itu tidak bertahan lama sebelum tubuh pemuda itu tiba-tiba ditarik dan menghantam dinding dengan keras.

Pelakunya adalah Louis, pemuda itu terlihat tidak senang. Kilatan kebencian pemuda itu lempar pada Cleo.

"Apa yang Kau lakukan?!"teriak Madeline tak terima. "Kau ingin membunuhnya hah?! Kau ingin aku tak punya siapapun begitu?" tanya Madelina dengan marah.

Madeline nekat turun dari kasur meski kepalanya berdenyut nyeri.

"Nona ..."Dokter tersebut memandang Madelina khawatir. Sang Dokter bahkan berusaha untuk menenangkan Madelina dan membujuknya.

Madeline mendorong tubuh Louis dari samping, meski tak berpengaruh apa pun pada pemuda itu. "Aku membenci kalian! Enyahlah!"ujarnya dengan lantang.

Nafas Louis semakin memburu, ia memberikan tendangan pada tubuh Cleo. Membuat Madelina memekik.

"Apa yang kau lakukan sialan!" ujar Madelina.

Michelina menarik tangan Madelina, menjauh. "Diam Delina, kau sedang sakit—"

Madeline menghempaskan tangan Michelina, "Enyahlah! Aku muak dengan mu, "jawab Madelina. Harus berapa kali Madelina bilang pada gadis sialan ini, untuk menjauh darinya.

"Madeline!" Michelina berteriak marah, gadis itu menarik Madelina dengan kasar.

"Tidak bisakah kau menurut saja, dia adalah penyusup!" ujar Michelina.

Keheningan terjadi. Michelina sendiri menutup mulutnya sendiri, terkejut dengan ungkapnya itu. Sedangkan Madeline melebarkan matanya terkejut.

Tamatlah riwayat Cleo jika begini ceritanya, pemuda itu bisa dibunuh sekarang juga.

Madeline menghempaskan tangan Michelina sekali lagi, hingga cengkraman itu terlepas.

"Jangan bicara sembarangan Helina!" Michelina terdiam, 'Helina' apakah Madelina baru saja memberi dirinya nama panggilan.

Ah, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk merasa senang atau semacamnya.

Madeline mendorong tubuh Michelina. "Siapapun dia, bahkan jika dia raja iblis. Dia tetap Kakak ku, aku menyayanginya!"tegas Madelina dengan lantang.

"Cukup!" suara berat milik Duke terdengar begitu dingin.

"Hentikan semua ini,"titah Duke Jezon tepat waktu, pasalnya Carlos juga akan ikut ambil adil jika saja Ayahnya itu tidak menahannya.

Duke Jennifer menatap Cleo dengan tajam, "Kurung dia dipenjara bawah tanah, dan lakukan investigasi."

Intruksi dari sang Duke segera dilaksanakan oleh tangan kanannya. Tuan Hendrik. Beberapa prajurit sudah dipanggil untuk menyeret Cleo pergi.

Madeline berlari memeluk tubuh Cleo, sebelum tubuh pemuda itu diseret paksa oleh Hendrik. "Tidak! Tidak boleh!"teriak Madelina seperti orang kesetanan.

THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang