20 ✔️

11.1K 1.7K 20
                                    


Sebelum baca vote dulu yaaa

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Flashback on.

Delapan tahun yang lalu ...

Saat kedua bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu lahir kedunia ini, seluruh kediaman duchy yang dipimpin oleh keturunan Lawrance bersuka cita begitu para rakyatnya.

Sebuah berkah telah turun, berkah yang mengharuskan sang ibu untuk menukar jiwa dengan sang anak saking besarnya.

Anak itu diberi nama Madelina Alexandra Lawrence dan Michelina Alexandra Lawrence. Bayi dengan surai berbeda itu diberi berkah masing-masing oleh para Dewi.

Saintess memberikan gulungan pada sang Duke, tertulis bahwa berkah Madelina diturunkan dari sang Dewi Kehidupan, kekuatan dalam dirinya bisa menghidupkan yang mati maupun menyembuhkan segala penyakit. Namun ada konsekuensi, setiap berkah itu dipakai ia akan mati rasa, tak ada kata bahagia, sedih dan ia tak bisa merasakan rasa sakit secara fisik.

Hidupnya akan terasa hampa.

Dan itu akan berlangsung selama 3 bulan, selama itu juga kondisi tubuhnya akan menjadi bugar karena spirit nya telah dipakai. Namun terlalu sering menggunakan berkah ini secara perlahan maka ia akan mengundang kematian sendiri.

Hal itu berbeda dengan Michelina yang diberikan berkah sihir suci dan mana yang berlimpah, ia hanya harus dapat mengontrol hatinya tetap bersih tanpa niat buruk atau jahat pada makhluk apapun, selama hidupnya.

Duke Jezon yang baru saja kehilangan sang istri harus menelan semua penjelasan itu mentah-mentah, terutama saat Saintess memintanya untuk mengabaikan salah satu putrinya yang diberi berkah oleh dewi kehidupan.

Duke Jezon  jelas bingung, namun Saintess hanya menegaskan itu demi kebaikan bersama nantinya.

Ia hanya akan merawat salah satu dari kedua bayi tersebut.

Ia menggendong Madelina yang terlihat lebih kurus dari pada kembarannya, namun saat tangis Michelina pecah netra Duke teralih.

Dan sejak saat itu Duke memutuskan untuk mematuhi perkataan Saintess demi kebahagiaan kedua putrinya dimasa depan.

Saintess juga menegaskan  jika ada yang mengetahui berkah Madelina, anak itu akan terancam, untuk dijadikan boneka oleh orang yang salah sebagai obat berjalan. Mengabaikan Madelina sampai gadis itu tubuh menjadi kuat dengan sendirinya tanpa mengundang pandangan orang lain adalah jalan paling aman bagi kehidupan Madelina.

Flashback off.

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Duke Jezon memeluk Madelina dengan erat, ini yang paling dia takutkan. Dan semuanya terjadi karena dirinya sendiri, semua emosi Madelina terhadapnya mendorong berkah dari Dewi itu aktif.

Netra Madelina berubah menjadi merah kembali, sorot matanya kosong. Gadis itu termenung untuk beberapa saat, ia merasa tubuhnya sangat ringan dan berenergi.

"Ayah apa yang terjadi?" tanya Madelina, nada bicara gadis itu terdengar dingin dengan wajah tanpa ekspresi apapun.

Duke Jezon menggeleng. "Apa ada yang sakit?" tanyanya mengalikan pembicaraan dan Madelina merespon dengan menggeleng kepalanya.

Kepala Madelina ia miringkan, terlihat menggemaskan. "Mengapa ruangan ini membeku Ayah?" Madeline bertanya-tanya. Jezon kembali menggeleng namun kali ini disertai senyum.

Madeline memukul dadanya. "Apa ini? Rasanya aneh. Disini terasa ada yang kurang, dan itu memuakan. Tapi Delina tidak tahu apa yang hilang," bergumam sendiri.

"Ohh, Ayah sudah sembuh, bagaimana bisa? Ah sebaiknya kita beri tahu Kakak dulu. "ajak Madelina, entah kenapa tingkah Madelina menjadi lebih menggemaskan dari biasanya.

Jezon masih terdiam, mengusap surai hitam putrinya.

"Delina senang Ayah sembuh?"pancing Jezon, itu membuat Madelina terdiam. Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar, gadis itu hanya menggeleng lalu mengangguk nampak bingung sendiri.

"Apa rasanya hampa?" Jezon memegang dada putrinya, dan Madelina mengangguk.

"Seperti mati rasa Ayah, Delina tidak suka."adu nya. 

"Delina ingin senang, tapi tidak terasa apapun. Tapi sedih pun tidak, hanya terasa monoton dan hampa. Apa itu buruk Ayah?" Ekspresi Madelina tidak berubah meski tengah kebingungan, aura Madelina bahkan mendominasi ruang itu.

Tanya jawab antara Ayah dan anak itu terhenti saat pintu kamar berhasil didobrak dari luar, terlihat guratan Kekhwatiran dari dua pemuda dengan nafas memburu.

"Kalian berdua baik-baik saja?!" Louis bergegas berlari kearah mereka diikuti Carlos yang langsung  menerjang tubuh kecil Madelina.

Pemuda itu menangis, "Ku kira kau mati, Ayah berteriak sangat kencang hiks dan—" Carlos melepas pelukannya dan menatap Madelina yang hanya diam saja. "Aku mengkhawatirkan mu bodoh!"lanjutnya lalu kembali memeluk Madelina yang hanya mematung.

Madeline menepuk-nepuk punggung Carlos karena tak tahu harus menanggapi bagaimana. Gadis itu menghela nafas panjang, rasanya benar-benar kosong seolah baru saja melewati kematian, tak ada perasaan apapun yang tertinggal.

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang