Sebelum baca vote dulu yaaa
Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar
↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞
Leonardo de Rawless pangeran ketiga Kekaisaran timur, ia melakukan misi untuk menjadi seorang informan dikediaman Duke Jenzon. Menyusup menggunakan nama samaran, Cleo.
Bertemu dengan Madeline Alexsandra Lawrence tidak ada dalam rencananya, terutama sampai memiliki hubungan spesial dengan gadis kecil, menjadi kakak beradik.
Dia adalah yang terlemah diantara dua kakaknya, dia yang paling tak berguna. Leonardo berusaha untuk mengejar prestasi para Kakaknya, namun itu tidak pernah berdampak apapun bagi hidupnya.
Bahkan saat dirinya gagal dalam satu misi, ia malah harus mendapatkan hukuman dari sang Ayah. Sebuah luka diwajahnya yang selalu menjadi alarm peringatan untuk dirinya.
Namun semua itu hilang, hilang saat sosok kecil bersurai hitam mulai memperbaiki setiap retak di dalam hidupnya. Seolah dia datang untuk mengobati setiap luka yang ditorehkan oleh para iblis disekelilingnya.
Leonardo menggenggam tangan Madeline yang terasa dingin. Sudah satu bulan gadis itu terus menutup matanya.
"Kapan kau akan bangun? Kau membuatku mulai kehilangan kewarasan Delina." Leonardo mengeratkan genggamannya, ia benar-benar rindu netra merah yang menyorotnya hangat.
Ethan dan Xander sudah pergi lebih dulu untuk menangani kondisi dikekaisaaran Filipina.
Leonardo benar-benar ingin cepat membawa Madeline untuk pergi dari mansion kediaman Lawrence ini.
Namun ia juga tak bisa mengambil resiko, ia takut jika kondisi Madeline memburuk jika ia berbuat nekad.
Genggaman tangan Leonardo melonggar saat merasakan tangan gadis didepannya ini mulai bergerak.
Kelopak mata itu bergerak gelisah sebelum akhirnya menampilkan netra merah yang ia rindukan.
Leonardo tak bisa membendung rasa bahagianya, namun saat netra merah itu menatap maniknya. Ia merasa berbeda, tatapan itu terasa kosong, penuh keputus asa yang menyayat hati Leonardo.
"Kau sudah sadar? Ada ada yang terasa sakit?"Leonardo menepiskan pikiran negatif dikepalanya dan buru-buru menanyakan kondisi gadis itu.
Madeline tak menjawab, hanya helaan nafas pelan yang keluar dari mulutnya. Madeline kembali menutup matanya kembali, demi apapun itu membuat Leonardo menjadi panik.
"Jangan tutup matamu!"
Leonardo berteriak cukup kencang hingga penjaga diluar mendengarnya. Para penjaga masuk dan saat mereka melihat nona muda mereka sadarkan diri, beberapa prajurit segera memberitahukan hal ini kepada Duke.
Madeline kembali membuka matanya, netranya menyorot tajam dengan wajah datar yang benar-benar terlihat seperti mayat hidup.
Madeline? Betulkah itu dia mengapa Leonardo merasa ada yang berbeda.
Sementara Madeline sendiri kini bergelut dengan pikirannya. Tubuhnya kembali sepenuhnya menjadi miliknya, milik jiwa Madeline asli.
Ia tersenyum miris saat ingat Renata bahkan bersedia mengorbankan diri untuk dikurung dalam dimensi alam bawah sadar yang begitu menakutkan untuknya.
Pintu didobrak dengan keras, tiga pria dan satu gadis bersurai putih baru saja masuk secara bersamaan.
Duke Jezon menggeser posisi Leonardo. Ia mendekati sang putri, namun Madeline langsung membuang muka kearah lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DUKE'S TWIN DAUGHTERS ✔️
Fantasy[TAMAT- CHAPTER MASIH LENGKAP] Renata Dirgantara pemilik agensi penerbit buku ternama di Indonesia. Wanita berusia 27 tahun yang banyak menyimpan duka dibalik sikap gila kerjanya. Wanita berhati keras yang mulutnya setajam belati itu tidak pernah me...