Bab 11

1.7K 165 5
                                        

Bel pulang sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu dan Desy pun baru keluar dari kelas setelah selesai melaksanakan piket dengan beberapa teman sekelasnya.

Saat berjalan di Koridor dia di cegat oleh kakak kelasnya, orang yang sama dengan yang ia tabrak tadi saat ke perpustakaan.

" Ada apa kak? " tanya Desy karena kakak kelasnya itu tidak juga bicara.

" Masih sakit " tanya siswa itu

" Oh... Sedikit perih " jawab Desy jujur " ada lagi kak, soalnya aku udah di jemput " tambahnya lagi

" Tidak " setelah menjawab siswa itu pun pergi meninggalkan Desy menuju ke arah parkiran.

Sedangkan Desy ia pun langsung menuju ke gerbang sekolah, Karena sopir pribadi yang bertugas mengantar jemput nya sudah menunggu.

Di kediaman Andreas

Malam harinya

Di dalam mansion milik Andreas sedang ramai oleh sahabat dari Evan, selain itu di situ juga ada Mia dan sahabatnya Luna yang baru pulang dari rumah neneknya.

Saat sedang asik mengobrol, datanglah Jessi yang langsung duduk di samping Alvian dan merangkul tangannya, tanpa tahu bahwa yang ia lakukan membuat pria itu risih. Karena geram Evan pun menegur Jessi yang tidak ada habisnya membuat masalah.

" Lo itu bisa nggak sih, nggak usah ganggu sahabat gue " geram Evan

" Apa sih bang, suka suka aku lah " ucap Jessi sambil menyandarkan kepalanya di lengan Alvian.

Sedangkan Alvian mencoba melepaskan tangan Jessi, setelah terlepas ia pun langsung pergi dari mansion Andreas begitu saja.

Sedangkan sahabatnya hanya bisa melihatnya tak berani untuk mencegahnya. Sedangkan Jessi dia pun langsung pergi ke kamarnya, karena pria yang disukai sudah pergi, setelah sempat mendorong tubuhnya.

Di mansion Alexander

Desy sedang bersiap untuk pergi ke supermarket, untuk membeli camilan dan juga kebutuhan bulanannya yang sudah habis.

Setelah siap ia pun turun menemui mamanya yang berada di ruang keluarga sambil nonton TV, sedangkan papanya sibuk di ruang kerjanya dan abangnya Regan sedang pergi keluar kota dari 2 hari yang lalu.

Setelah mendapat izin ia pun pergi dengan naik sepeda yang ada di garasi, karena supermarket yang ia tuju dekat dengan kompleks tempat tinggalnya.

Saat sudah sampai di supermarket, ia pun langsung masuk dan mencari barang yang dibutuhkan.

Tapi saat berada di lemari pendingin untuk mengambil minuman, ia di kejutkan dengan tangan seseorang, Dan saat ia melihat kearah orang itu ternyata kakak kelasnya yang tadi siang ia tabrak dan juga yang mencegatnya di koridor saat pulang.

Siapa lagi kalau bukan Alvian yang juga mampir ke supermarket untuk membeli minum.

Setelah selesai mengambil minuman yang diinginkan, Desy pun langsung pergi ke kasir di ikuti Alvian di belakang nya. Saat akan membayar.

" Jadikan satu dengan saya, saya yang bayar belanjaannya " ujar Alvian sambil memberikan minumannya ke penjaga kasir dan memberikan kartu kredit nya.

Sedangkan Desy pun masih diam karena terkejut akan ucapan Alvian tapi setelah itu

" Eh.. Nggak usah kak, mbak ini uang saya " ucap Desy dan mencoba untuk menolak. Tapi apa daya penjaga kasir sudah lebih dulu menerima kartu yang di berikan Alvian.

Setelah semua beres mereka pun sama-sama keluar. Saat diluar Desy pun ingin mengembalikan uang yang dikeluarkan Alvian tapi kakak kelasnya itu malah menolak.

" Gue nggak mau uang lo, kalau lo mau ganti uang gue, traktir gue makan " ucap Alvian

" Emang kakak belum makan? " tanya Desy memastikan

" Belum " jawab Alvian singkat.
Desy yang mendengar jawaban singkat itu cuma bisa menghela nafas kasar.

" Oke, kalau boleh tau nama kakak siapa? " tanya Desy karena yang ia tahu orang di depannya ini anggota geng Venus tapi namanya ia sama sekali tidak tahu

" Alvian " jawabnya.

" Namaku Desy " ucap Desy memperkenalkan diri

" Ya udah kalau gitu kak Vian ikut aku, tapi sorry rumah yang aku tinggali bukan rumah keluarga aku sendiri lebih tepat nya keluarga angkat " jelas Desy sambil naik ke sepeda. Setelah itu ia pun melaju menuju ke rumah diikuti Alvian di belakangnya sambil tersenyum tipis di balik helm.

Setelah 10 menit Desy dan Alvian pun sampai di mansion Alexander. Mereka pun masuk ke rumah dan menemui mama dan papa yang ada di ruang keluarga.

" Ma, pa " sapa Desy ke mama dan papanya yang ada di ruang keluarga

" Udah selesai belanjanya sayang " tanya mama Lita

" Sudah ma " jawab Desy duduk dan di ikuti Alvian di sampingnya.

" Oh ya ma pa kenalin ini kakak kelas Desy namanya kak Alvian " ucap Desy memperkenalkan cowok di sampingnya

" Malam om tante, kenalkan saya Alvian Rendra Askara " ucap Alvian  memperkenalkan diri

" Jadi kamu anaknya Rendra? " tanya papa Dimas memastikan.

" Iya Om " jawab Alvian

" Gimana kabar papa kamu? " tanya papa Dimas

" Baik om " jawabnya

" Em ma, pa aku ke dapur dulu ya, " ucap Desy setelah itu ia pun langsung ke dapur menyiapkan makanan untuk kakak kelasnya itu. Tapi sebelum itu ia membuatkan minuman terlebih dahulu.

Sedangkan di ruang keluarga, mereka sedang melanjutkan perbincangan kembali dengan santai. Tanpa kecanggungan sama sekali.

Setelah itu mama Lita dan papa Dimas pun pamit untuk ke kamar meninggalkan Alvian di ruang keluarga.

Sedangkan Alvian dia fokus dengan handphonenya menunggu Desy yang menyiapkan makanan untuknya.

Kapan lagi coba ngerjain adik kelas batin Alvian.

Dan tidak lama setelah itu Desy pun memanggil Alvian untuk makan.


Capek nya astaga. ..,

Gimana nih cerita ada yang kurang kah???

🙄🙄

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang